Laporan Wartawan Tribun Kalteng Ghorby Sugianto
TRIBUNNEWS.COM, TAMIYANG LAYANG - Tiga orang wanita di Barito Timur Kalimantan Tengah menjadi korban percobaan pelecehan seksual saat ingin mengurus Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Ketiga korban ini mengurus KIP dengan harapan bisa mendapatkan beasiswa pendidikan.
Ke 3 orang itu, 2 orang diantaranya baru saja lulus tingkat sekolah menengah atas (SMA).
Mereka juga telah melaporkan kasus tersebut di Polres Barito Timur.
Kepala Bidang Advokasi dan Kampanye Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Palangkaraya Sandi JP Sinarmata saat dihubungi Tribunkalteng.com, kejadian dugaan pelecehan seksual terjadi awal tahun 2022.
Namun mereka baru berani cerita akhir-akhir ini kepada orang tuanya. Setelah kejadian sekitar 6 bulan sejak awal tahun 2022 lalu.
Baca juga: Gawat, Kasus Pelecehan Seksual pada Tempat Umum Termasuk Angkot di DKI Naik 2 Kali Lipat
"Ada 3 korban yang sudah melaporkan ke Polres Bartim. Kita tunggu saja kinerja dari Polres profesional menegakan kasus ini," kata Sandi, Kamis (14/7/2022).
LBH Palangkaraya sendiri telah bertemu salah satu orang tua korban.
Pihaknya telah diminta menjadi kuasa hukumnya, namun masih belum tanda tangan kontrak.
Mereka berkomitmen untuk mengawal kasus dugaan pelecehan seksual tersebut.
Lebih lanjut, kronologi dugaan kasus pelecehan seksual itu bermula saat korban mengurus atau mendaftar KIP lalu diminta memenemui terduga pelaku saat di luar jam kerja dan ruangan sepi.
"Kelakuannya macam-macam ya. Ada yang ingin dicium, sampai juga ingin diraba dadanya.
Tidak sampai disitu, ada juga di WA untuk jadi pacarnya dan diminta foto, fotonya itu di tempat tidur," ungkap Sandi.