Beberapa hari setelahnya, Pomdam XVII/Cenderawasih menangkap Kopda BI dan Koptu TJR karena diduga terlibat dalam kasus tersebut.
Amunisi Dibeli dari Papua Nugini
Sementara itu, oknum ASN insial AN yang memasok ratusan amunisi untuk KKB ternyata tak hanya membeli amunisi di Jayapura.
AN juga sempat pergi ke negara tetangga, Papua Nugini (PNG), untuk membeli amunisi.
"Jadi sebelumnya AN pernah pergi Pegunungan Bintang lalu menyeberang ke PNG, di sana dia beli amunisi juga," ujar Direktur Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani.
Untuk menghindari pemeriksaan di perbatasan, kata Faizal, AN kembali ke Papua melalui jalur tradisional di Kabupaten Keerom.
Setelah itu, AN pergi ke Jayapura untuk membeli amunisi yang hendak dibawa ke Nduga.
"Dia dari Keerom lalu ke Jayapura dan mau Wamena (Kabupaten Jayawijaya) pakai motor," kata Faizal.
Namun sebelum sampai ke Wamena, AN tertangkap di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo.
Meski berstatus ASN Pemkab Nduga, Faizal memastikan, AN merupakan anggota kelompok kriminal bersenjata di bawah pimpinan Egianus Kogoya.
"Dia kelompoknya Egianus, katanya dia mau berkontribusi (untuk KKB)," cetus Faizal.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menegaskan, penangkapan AN membuat banyak nyawa terselamatkan.
Hal itu lantaran suplai amunisi bagi KKB terhambat dan mengganggu aktivitas mereka.
Baca juga: 2 Oknum Polisi Penjual 80 Amunisi kepada KKB Papua Dituntut 6 Tahun Penjara
Menurut Fakhiri, KKB selalu berupaya menembak sedekat mungkin dengan sasaran agar tidak memboroskan amunisi.