"Korban mengalami luka robek di kepala, bagian wajah kena pukul, korban tidak dirawat hanya sempat mendapat visum dan tindakan medis," urai Kasat.
Menurutnya, korban dan rombongan pelaku tidak saling kenal dan para pelaku ini mengaku baru satu kali melakukan pengeroyokan itu.
Ia kemudian mengimbau para orang tua yang memiliki anak di usia remaja untuk benar-benar mengawasi anaknya karena itu tanggung jawab orang tua.
"Pengawasan anak itu ada di orang tua, tolong jaga anaknya jangan sampai salah pergaulan atau masuk geng tertentu.
Baca juga: Polisi Upayakan Restorative Justice dalam Kasus Pengeroyokan di SMAN 70 Jakarta
Ini sudah menjadi bahaya laten dan kejadiannya sudah banyak terjadi di wilayah Soloraya atau Yogyakarta," tegasnya.
Seorang pelaku mengaku yang memukul korban bukan hanya rombongannya namun ada rombongan lainnya dan menyesal atas perbuatannya.
"Saya bawa ke warung sate terus dipukul, yang mukul lain rombongan, kan ada dua rombongan yang mengejar. Rombongan pertama mukul, kalau saya bawa ke Jomboran dan terus saya pukul. Saya menyesal," ucapnya. (Mur)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Keroyok Remaja Asal Cawas Hingga Babak Belur di Tepi Sawah, 5 Pemuda di Klaten Diringkus Polisi