TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Dua orang nelayan terombang ambing di perairan Kendal, Jawa Tengah, setelah kapal yang ditumpangi tenggelam akibat dihantam ombak besar.
Selama di laut kurang lebih 24 jam, Rochman dan sang anak Edi Kurniawan, bertahan hanya mengandalkan pelampung.
Warga Desa Kumpulrejo, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal tersebut diselamatkan nelayan lain yang melintas tak jauh dari lokasi terapung.
Baca juga: Nelayan Berusia 65 Tahun Tewas Tenggelam Usai Sampannya Terbalik karena Diterjang Ombak Besar
Rochman bercerita, awalnya dia dan anaknya pergi melaut untuk mencari ikan pada Rabu (20/7/2022) dari perairan wilayah Mbirusari, Kecamatan Kota Kendal menuju wilayah perairan Kecamatan Kangkung.
Perahu berangkat pukul 03.00 Wib dan diperkirakan kembali pukul 11.00 Wib.
Dia menerangkan, saat perjalanan kembali ke daratan, perahu dihantam ombak besar hingga tenggelam.
Keduanya tercebur ke lautan, kemudian mengandalkan satu pelampung dan beberapa alat seadanya untuk bertahan hidup.
"Saat itu hanya ada satu pelampung, kami gantian."
Baca juga: Gelombang Tinggi Capai 3 Meter di Perairan Pangandaran, Picu Tenggelamnya Kapal Nelayan
"Kami juga manfaatkan alat apapun yang ada di sekitar kami," terangnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (22/7/2022).
Rochman dan Edi Kurniawan sempat terapung-apung sekira 24 jam di atas perairan.
Keduanya diselamatkan nelayan dari Tawang, Kecamatan Rowosari dalam keadaan selamat.
Mereka sekadar mengalami luka di bagian kaki dan perut sehingga mendapatkan penanganan medis.
"Ada kapal melintas dan melihat kami terapung, kemudian ditolong," ujarnya.
Baca juga: Pengukuran Kapal Ikan Tanpa Biaya, 93 Nelayan Antusias Ikut Gerai Pengukuran Kapal di Tanjung Emas
Menurut Rochman, lokasi dirinya diselamatkan nelayan di wilayah perairan Kabupaten Batang.
Setelah itu, keduanya dibawa ke dermaga terdekat dan diantar pulang.
Saat ini, Rochman dan anaknya masih menjalani sejumlah pemeriksaan oleh petugas medis.
Sedangkan perahunya, belum juga ditemukan.
Respon Dinas Kelautan Kendal
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kendal, Hudi Sambodo mengatakan, pihaknya sudah berkordinasi dengan himpunan nelayan seluruh Indonesia (HNSI) Kendal terkait tenggelamnya perahu nelayan.
Dia mengimbau kepada seluruh nelayan Kendal agar ke depan lebih berhati-hati saat melaut mencari ikan.
Dengan cara, mencermati prakiraan cuaca dari BMKG, menyiapkan perlengkapan keselamatan, seperti pelampung untuk mengantisipasi jika terjadi cuaca buruk dan gelombang tinggi di tengah laut.
Hudi menyebut, nelayan sebaiknya memperhatikan waktu-waktu yang kurang bersahabat bagi nelayan, biasanya rentang November hingga Januari.
Baca juga: Tim Penyelamat Cari Keberadaan Nelayan yang Hilang di Sungai Jeneberang Gowa
Waktu tersebut, lanjut dia, adalah musim hujan dan kerap terjadi angin kencang dan gelombang pasang. Sehingga, lebih berhati-hati ketika berlayar mencari ikan.
"Yang terpenting, utamakan keselamatan. Hindari melaut jika cuaca buruk, dan upayakan semua perlengkapan keselamatan selalu siap ketika mencari ikan," imbaunya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kisah Bapak dan Anak Terombang-ambing Seharian di Laut Kendal, Kapal Tenggelam Dihantam Ombak Besar