News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bocah SD Tewas Korban Bully

Polisi Naikkan Status Kasus Perundungan Bocah SD di Tasikmalaya ke Tahap Penyidikan

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo mengatakan kasus perundungan terhadap bocah SD di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dinaikkan ke tahap penyidikan.

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Polda Jabar menaikkan status kasus perundungan terhadap bocah SD di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dinaikkan ke tahap penyidikan.

Bocah 11 tahun di Tasikmalaya itu, diduga meninggal dunia akibat depresi setelah mendapat perundungan dari teman-temannya yang menyebar video korban saat dipaksa seolah-olah berbuat tidak senonoh dengan kucing.

Baca juga: UPDATE Bocah SD Dipaksa Setubuhi Kucing, Pelaku Syok dan Ketakutan, Kasus Naik ke Penyidikan

"Untuk Tasikmalaya sekarang kasusnya sudah naik dalam penyidikan," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, di Mapolda Jabar Senin (25/7/2022).

Penyidik, kata dia, sebelumnya telah melakukan gelar perkara dan hasilnya ditemukan adanya dugaan perundungan yang dilakukan pada korban sebelum meninggal dunia.

"Bisa disimpulkan memang bahwa terjadi kondisi bully," katanya.

Dalam perkara ini, kata dia, pihaknya belum menetapkan tersangka.

Namun, terdapat tiga orang terduga dalam insiden ini.

"Sementara ini, kita dapat ada tiga orang (terduga pelaku) dan semuanya masih kategori anak semua. Prosesnya sendiri, kita akan gunakan Undang-Undang Perlindungan Anak terkait pasal yang diterapkan, tapi memang pada saat sekarang belum dilakukan gelar perkara untuk menentukan tersangkanya," ucapnya.

Baca juga: Kata Wagub Jabar soal Perundungan Bocah SD: Minta Diselesaikan Secara Damai

Sebelumnya, seorang anak berusia 11 tahun di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, meninggal karena depresi.

Penyebabnya, korban mengalami depresi sehingga tak mau makan karena rekaman video korban dipaksa teman-temannya berbuat tak senonoh dengan kucing menyebar di medsos.

Akibat kejadian itu, korban malu dan tertekan hingga depresi.

Baca juga: Ketua Fraksi NasDem Desak Kasus Bocah SD Dipaksa Setubuhi Kucing hingga Tewas Diusut Tuntas

Belakangan korban pun tak mau makan hingga kondisinya drop dan akhirnya dibawa ke rumah sakit.

Namun nyawa korban tak tertolong.

Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan, aksi pemaksaan terhadap korban berbuat tak senonoh dengan kucing juga diduga dalam konteks membuli korban.

"Korban tak bisa berbuat banyak. Pada saat yang sama kejadian itu divideo dan kemudian rekamannya menyebar di medsos," ujar Ato.

Baca juga: Bocah SD Meninggal Usai Dipaksa Setubuhi Kucing, Orang Tua Diminta Beri Pengasuhan Tepat untuk Anak

Hal itulah, tambah Ato, yang membuat korban malu dan akhirnya mengalami depresi.

"Saya sangat prihatin. Kejadian seperti ini baru kali pertama terjadi. Korban sampai depresi dan akhirnya enggan makan hingga akhirnya meninggal dunia," kata Ato.

Pihak KPAID terus memantau kejadian tersebut, termasuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian, terkait penanganan kasus hukumnya.

Penulis: Nazmi Abdurrahman

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul UPDATE Perundungan Bocah SD Hingga Meninggal di Tasik, Naik Jadi Penyidikan, Ada 3 Terduga Pelaku

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini