News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta Baru Gus Samsudin: Padepokannya Digeruduk Ratusan Warga, Kini Dijaga 24 Jam oleh Polisi

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(KIRI) Situasi saat ratusan warga geruduk padepokan milik Gus Syamsudin dan (KANAN) Gus Syamsudin saat melakukan mediasi degan warga di Polsek Kademangan, Minggu (31/7/2022) malam.

TRIBUNNEWS.COM - Perseteruan antara Gus Samsudin dengan konten kreator Pesulap Merah atau Marcel berbuntut panjang.

Dampaknya, ratusan warga menggeruduk Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin dan meminta agar ditutup.

Dikutip dari YouTube KOMPASTV, massa mendatangi padepokan yang terletak di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Minggu (31/07/2022) sore.

Warga berusaha membuka pintu padepokan yang terbuat dari kayu setinggi 3 meter tersebut.

Upaya tersebut dicegah oleh anggota kepolisian dan TNI.

Akibatnya aksi dorong warga dengan petugas tidak dapat dihindari.

Baca juga: Datang ke Blitar, Pesulap Merah Mengaku Penasaran dengan Kesaktian Gus Samsudin

Kericuhan dapat diredam setelah perangkat Desa Rejowinangun bersepakat dengan warga desa untuk menutup padepokan milik Gus Samsudin.

Meskipun demikian proses mediasi akan dilakukan terlebih sebelum proses penutupan.

Sementara itu Gus Samsudin sempat berada di Polsek Kademangan.

Namun keberadaannya tidak diketahui saat warga menggeruduk padepokan miliknya pada Minggu (31/7/2022) sore.

Kapolsek Kademangan, AKP Edi Sumartono mengatakan, Gus Samsudin sudah tidak berada di Maposek Kademangan.

"Benar (Gus Samsudin) sudah kembali. Dan terkait masalah (penutupan padepokan), direncanakan kedua pihak akan dipertemukan di Polres Blitar, untuk membahas solusi terbaik," ujarnya, dikutip dari Surya.co.id, Senin (1/8/2022).

Baca juga: Awal Mula Perseteruan Pesulap Merah dan Gus Samsudin, Bongkar Trik Pengobatan hingga Ketemu Langsung

Penjelasan pihak desa

Pesulap Merah (kiri) dan Gus Samsudin (kanan) yang terlibat perseteruan hingga saling sindir di media sosial. (Tangkap layar YouTube Marcel Radhival)

Kepala Desa Rejowinangun, Bhagas Wigasto menjelaskan, alasan warganya mendesak agar padepokan dibubarkan karena tidak terima nama desa ikut terseret akibat perseteruan Gus Samsudin dengan Pesulap Merah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini