Laporan Wartawan Tribun Jateng Desta Leila Kartika
TRIBUNNEWS.COM, TEGAL - Pascapenangkapan Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung menuju Kabupaten Pemalang untuk melihat kondisi secara langsung.
Ganjar sendiri sejak pagi berada di Kabupaten Tegal untuk melakukan kunjungan kerja.
Ganjar yang ditemui saat menghadiri peresmian Learning Center Bawang Putih Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, tidak terlalu banyak menanggapi perihal kasus yang menimpa Bupati Pemalang tersebut.
Bahkan saat ditanya, Ganjar hanya memberikan jawaban seperlunya, dan berlalu meninggalkan rekan media.
"Bantuan hukum apa, lah wong persoalannya saja masih belum jelas. Selain itu, terkait penonaktifan sudah ada urutannya.
Baca juga: Harta Bupati Pemalang yang Terjaring OTT KPK: Punya 1 Mobil, Kantongi Uang Rp 1,2 Miliar
Nanti kita tunggu putusan dari KPK seperti apa, dan sekarang saya mau ke Pemalang dulu," ungkap Ganjar, pada Tribunjateng.com, Jumat (12/8/2022).
Saat memberikan sambutan, Ganjar meminta maaf kepada tamu yang hadir karena tidak bisa mengikuti acara sampai selesai.
Ganjar menyebut, sedang ada "musibah" di Jawa Tengah yang harus segera diselesaikan supaya tidak berlarut-larut.
Tak lupa, Ganjar juga menyempatkan diri mengucapkan doa untuk tamu yang hadir, semoga amal ibadah semuanya berkah dan diterima Allah Swt.
"Mohon maaf, karena tidak bisa mengikuti kegiatan kali ini sampai selesai, karena saya setelah dari sini langsung ke Pemalang. Ya sedang ada "musibah" di Jawa Tengah yang harus segera diselesaikan supaya tidak berlarut-larut," tutup Ganjar.
Sebelumnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyayangkan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo.
Mukti Agung Wibowo ditangkap KPK pada Kamis (11/8/2022) malam.
"Saya sebenarnya sudah mengingatkan berkali-kali kepada kawan-kawan dan tentu saja saya akan menunggu perkembangan yang ada," kata Ganjar.
Baca juga: Bupati Pemalang Kena OTT KPK, Ketua KPK Sebut Penangkapan Terkait Suap, Ganjar: Saya Sudah Ingatkan
Ganjar menegaskan, komunikasi dalam upaya memperingatkan para kepala daerah agar tidak terlibat korupsi dilakukannya secara intens.
Apalagi Jawa Tengah, kata Ganjar, sudah lama bekerjasama dengan KPK untuk pencegahan korupsi.
"Saya selalu mengingatkan karena sebenarnya kerjasama kita dengan para penegak hukum, dengan KPK itu sudah terlalu sering," ujarnya.
Ganjar mengatakan KPK dalam setiap kegiatannya di Jawa Tengah, tak hanya sosialisasi dan edukasi.
Di dalamnya, kata Ganjar, terselip peringatan-peringatan atau kode yang harus diperhatikan kepala daerah. Penekanannya, kata Ganjar, adalah kontrol diri pada individu.
"Hati-hati ya di Jawa Tengah ada yang umpama jual beli jabatan, ada lho di Jawa Tengah yang main proyek, ada lho yang seperti ini kira-kira yang jahat. Nah pada saat itu kita harus melakukan kontrol diri," tegas Ganjar.
Ganjar mengatakan, Kabupaten Pemalang sedang dalam pendampingan Pemprov Jateng. Hal ini dalam rangka penunjukan Sekertaris Daerah baru karena yang sebelumnya (MA) mengundurkan diri setelah terlibat kasus korupsi dan ditetapkan tersangka oleh kepolisian.
"Kami kemarin lagi mendampingi di sana dari problem yang dihadapi sekdanya, maka kemudian kami coba intens ya saya tidak tahu kalau kemudian akan terjadi hal ini," tandasnya.
Ganjar belum mengetahui informasi lengkap terkait OTT tersebut. Terkait OTT bupati di Gedung DPR, Ganjar mengatakan komunikasi tentang bisnis yang berujung pada usulan kebijakan seringkali berpotensi pada tindakan rasuah.
"Ini peringatan untuk semuanya, udahlah hentikan semuanya kejahatan model seperti itu. saya tidak tahu mungkin diantara mereka juga berkomunikasi urusan bisnis, yang lari pada kebijakan dan udah terlalu banyak sih beberapa kasus kan muncul umpama mungkin mengajukan ususlan, didampingi, mendapatkan fee, yang seperti itu biasanya (potensi korupsi)," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Siang Ini Ganjar Pranowo ke Pemalang: Sedang Ada Musibah Harus Diselesaikan