Suami dan para pekerja lainya pun kembali mengurungkan niatnya dan memutuskan kembali ke barak.
Setelah 30 menit menunggu, para pekerja beserta suami korban pun kembali ke lokasi dan tidak lagi melihat Sopiana dan harimau tersebut.
"Keesokan harinya, Sabtu, 20 Agustus 2022 dilakukan kembali pencarian korban menggunakan alat berat. Korban ditemukan pada pukul 14.33 WIB di hutan alam perusahaaan yang berjarak kurang lebih 300 meter dari lokasi penerkaman," kata Genman S Hasibuan dalam keterangan tertulisnya.
Saat ditemukan, korban dalam posisi telungkup, dengan luka gigitan yang parah di beberapa bagian tubuhnya.
Jasad korban akhirnya dibawa ke Pangkalan Kerinci untuk dilakukan visum di rumah sakit.
Begitu mendapatkan laporan tersebut, Balai Besar KSDA Riau langsung menurunkan tima yang terdiri dari 6 petugas ke lokasi.
Tim melakukan pengumpulan informasi dan pemasangan camera trap untuk mengidentifikasi individu Harimau Sumatera tersebut.
Tim menuju lokasi kejadian dan mendapati posisi barak berseberangan kanal dengan tempat penumpukan hasil panen akasia.
Kawasan Harimau Mencari Mangsa
Dari hasil pengumpulan data, Balai Besar KSDA Riau menyimpulkan bahwa, sebelum ditempati 15 pekerja, barak tersebut sempat kosong selama 4 tahun terakhir.
Para pekerja termasuk korban baru menempati barak tersebut lebih kurang 4 malam.
Baca juga: Jejak Harimau Ditemukan di Kubung Kabupaten Solok, BKSDA Diturunkan untuk Mengecek
BBKSDA juga menyimpulkan jika lokasi barak adalah tempat perlintasan harimau dan diduga sebagai kawasan harimau mencari mangsa.
"Jika dilihat dari jejak dan kotoran Harimau Sumatera tersebut telah sering melintasi areal sekitar barak," ujarnya.
Genman S Hasibuan mengimbau masyarakat untuk semenara waktu tidak beraktivitas di sekitar lokasi.