TRIBUNNEWS.COM - Sopir truk kontainer yang menyebabkan kecelakaan maut di Jalan Sultan Agung, Kota Baru, Kota Bekasi, Jawa Barat masih trauma.
Sopir berinisial AS (30), saat ini sudah diamankan di Mapolres Metro Bekasi Kota.
Kendati demikian, AS belum bisa dimintai keterangan.
Pasalnya, dia masih terus menangis atas musibah yang terjadi.
Demikian disampaikan oleh Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Hengki, Rabu (31/8/2022).
"Belum kamikami mintai keterangan karena kami tanya pengemudinya AS ini menangis dan masih trauma. Biar dia istirahat dulu, nanti malam atau besok pagi kami mintai keterangan," katanya, dilansir Tribun Bekasi.
Baca juga: Update Kecelakaan Maut di Bekasi: SDN Kota Baru 2 dan 3 Libur Tiga Hari, Siswa Diberi Pendampingan
Hengki belum bisa memastikan penyebab kecelakaan maut yang menewaskan 11 orang itu.
Namun, diduga kecelakaan itu terjadi karena sopir mengantuk.
Pasalnya, kondisi rem truk kontainer dalam keadaan baik.
"Rem dan mesin terkendali dengan bagus, tidak ada rem blong," ujar Kapolsek Bekasi Kota Kompol Salahuddin, dikutip dari Tribun Jakarta.
Dugaan itu juga didukung adanya tanda bekas pengereman di sekitar lokasi kejadian.
"Ada sekitar lima meter (tanda pengereman), tapi kami selidiki nanti dengan teknologi yang kami punya."
"Nanti ketahuan bagaimana bagaimana kecepatannya, posisi truknya di mana, pengereman bagaimana," ujar Direktur Penegakkan Hukum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan dilansir Tribun Bekasi.
Kendati ditemukan tanda bekas pengereman, Aan mengatakan akan tetap melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Hal itu dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan.
"Kita masih selidiki, kita lihat dari bekas rem, ini ada beberapa kemungkinan, bisa human error, bisa gagal rem, overload, maka itu ini masih kita selidiki," jelasnya.
Baca juga: Rekaman CCTV Detik-detik Kecelakaan Truk Kontainer di Bekasi, Suasana Depan Sekolah Tampak Ramai
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, kecelakaan maut itu terjadi pada Rabu (31/8/2022).
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latief Usman mengatakan, awalnya truk hilang kendali hingga masuk ke bahu jalan dan menabrak halte.
"(Awalnya) menabrak halte dan orang yang sedang menunggu di halte," terang Latief.
Saat itu, halte di depan SDN Kota Baru II dan III sedang dipenuhi oleh anak yang menunggu jemputan sepulang sekolah.
"Iya, memang kebanyakan anak sekolah, karena ini halte SD lagi berkumpul di halte, tiba-tiba ada kontainer yang nyelonong ke bahu jalan," ucapnya.
Selanjutnya, truk itu masih terus melaju hingga menabrak tiang tower komunikasi.
Tiang tersebut roboh dan menimpa sejumlah kendaraan lain.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunBekasi.com/Rangga Baskoro/Joko Supriyanto, TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar, Kompas.com/Nur Fitriatus Shalihah)