Tak ada tempat berteduh, pun mengadu.
Ia sempat berpikir akan mati menyusul ayah dan ibunya.
Bunga lantas tinggal di Manado bersama kakaknya lalu kembali Bolmong, ke rumah paman dan bibinya.
Ia yang awalnya periang, jadi pemurung. Bunga sering menyendiri dan tatapannya kosong.
Dia jadi malas makan, lebih sering menangis di pojok kamar.
Sang paman dan bibi yang sudah mencium gelagat buruk, lantas menanyai bunga. Ia pun mengaku telah dilecehkan.
Satryano Pangkey menuturkan, tim LBH Manado turun ke lokasi untuk menyelidiki.
"Terungkap semuanya ada tujuh orang anak jadi korban, bahkan ini bisa bertambah," kata dia.
Sebutnya, korban sudah melapor ke Polda Sulut.
Ia berharap Polda Sulut serius menangani kasus ini.
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Perbudakan Berkedok Panti Asuhan di Bolaang Mongondow Sulawesi Utara, Ini Kisah Sedih Para Penghuni