Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penolakan pembangunan gereja di Cilegon, Banten menuai polemik.
Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Prananda Surya Paloh turut menyesalkan peristiwa tersebut sekaligus mengimbau agar masyarakat menahan diri guna menjaga persatuan dan keutuhan bangsa.
"Saya turut menyesalkan penolakan pendirian gereja di Cilegon apalagi jika pembangunannya sudah mendapat izin dari aparat desa dan masyarakat setempat," kata Prananda, Selasa (13/9/2022).
Koordinator Pemenangan Pemilu DPP Partai NasDem ini mengingatkan, penolakan terhadap pembangunan rumah ibadah mestinya tak terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi Pancasila.
Baca juga: Soal Penolakan Gereja di Cilegon, Legislator PDIP: Ada Pelanggaran Prinsip Ideologi Pancasila
Dimana, kebebasan beragama menjadi salah satu semangatnya, sekaligus dijamin dalam konstitusi negara.
"Tentu hal seperti ini mestinya tidak boleh terjadi di negara Pancasila, dimana kebebasan beragama menjadi bagian pilarnya sekaligus amanah konstitusi," sambungnya.
Guna menyelesaikan persoalan tersebut, Prananda mendorong agar Pemda setempat membuka ruang dialog.
Terlebih permasalahan seperti ini harus segera diselesaikan mengingat isu tersebut riskan untuk digoreng dan dijadikan komoditas politik menjelang Pemilu 2024.
"Mari berlapang dada dan berdialog, jangan jadikan persoalan ini sebagai isu politik. Karena politik identitas justru akan merusak masyarakat, dan itu yang harus kita cegah bersama," ajak Prananda.
Prananda juga mengajak kader NasDem yang berada di Cilegon untuk tidak ikut terpancing.
Dia meminta para kader untuk menjadi penengah.
"Pesan saya untuk kader NasDem di Cilegon, jangan sampai ikut terprovokasi. Ingat! Bahwa mereka yang ingin mendirikan gereja adalah saudara kita juga yang harus kita jaga," jelasnya.