Selain itu, Abu Tumin juga berguru pada Syeikh Muhammad Hasan al-Alsyie al-Falaki atau yang dikenal sebagai Tgk Hasan Krueng Kale.
Abu Tumin adalah seorang ulama Aceh yang kharismatik.
Semasa hidupnya, Abu Tumin sangat menonjol di forum pertemuan ulama, terutama dalam ilmu Fiqh, khususnya Mahzab Syafi'i.
Dalam banyak masalah, Abu Tumin sangat gigih mempertahankan pendapat yang kuat dalam Mahzab Syafi'i ketika terjadi kontroversi antar sesama ulama Aceh.
Selain itu, Abu Tumin juga ahli slam ilmu tauhid, menguasai kitab Syarah Al-Hikam karangan Syaikh 'Ataillah As-Sakandari, dan Ahli Tharikat Al-Haddadiyah.
Kehidupan Pribadi
Abu Tumin menikah dengan wanita bernama Mujahidat pada tahun 1964.
Mujahidat adalah putri dari pamannya yang bernama Teungku Husin.
Abu Tumin dan Mujahidat menikah melalui perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka.
Baca juga: Ulama Besar Syekh Yusuf Al Qaradawi Meninggal Dunia, Jenazah Dishalatkan Hari Ini di Doha
Pengaruh Abu Tumin di Aceh
Abu Tumin dikenal sebagai ulama yang kharismatik di Aceh.
Kontribusi beliau di bidang pendidikan dan dakwah telah menghasilkan ulama-ulama Aceh seperti Abu Mustafa Paloh Gadeng, Muhammad Daud Al Yusufi, dan Teungku Idris Sampoinip.
Pengaruh Abu Tumin terhadap masyarakat Aceh sangat besar, terutama di bidang pendidikan, sosial, hingga politik.
Selain itu, jumlah pengikut yang sangat banyak dan cara menyelesaikan permasalahan dalam masyarakat dan politik membuat Abu Tumin menjadi ulama yang disegani di Aceh
Abu Tumin juga dipandang sebagai seorang tokoh yang sangat dipandang oleh kalangan ulama Aceh.
Faktor keluarga, bakat, pendidikan, dan pengetahuan terhadap ilmu agama merupakan beberapa faktor dominan yang mendukung Abu Tumin menjadi seorang ulama.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)(TribunnewsWiki/Yustica)
Artikel lain terkait Ulama Abu Tumin Meninggal Dunia