Dikatakannya, pendampingan psikologis akan dilakukan secara periodik dan berkesinambungan.
"Kunjungan kepada anak korban pun dilakukan secara langsung dan melalui alat komunikasi hingga kasus tersebut terungkap dan selesai," jelasnya.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Pasutri di Palangkaraya Belum Terungkap, Anak Korban Diberikan Pendampingan
Pihaknya akan terus melakukan komunikasi secara intens dengan kedua anak korban.
Kronologi Kejadian
Diberitakan TribunKalteng.com sebelumnya, pembunuhan itu terungkap setelah anak korban berlari meminta tolong ke seorang warga.
Kepada tetangganya, anak perempuan itu mengatakan ayahnya telah ditikam oleh orang.
"Anaknya datang ke seorang warga, bilang bapaknya ditikam orang."
"Setelah itu kami bersama-sama ke rumah, kami teriak dan ketuk pintu tak ada jawaban," ujar Ketua RT, Dally Tumbang, Sabtu.
Mereka kemudian meminta bantuan.
Setelah petugas datang, warga sempat mendengar kata-kata dari korban AY.
Baca juga: FAKTA Pasutri Tewas di Palangkaraya, Anak Korban Lari Minta Tolong hingga Ciri-ciri Terduga Pelaku
Namun, setelah itu, AY menghembuskan napas terakhirnya.
"Di bagian perut itu berdarah, saya dengar dari luar itu korban masih bernapas karena sempat berkata-kata," jelasnya.
Pasangan suami istri itu ditemukan tewas di tempat yang berbeda.
Diduga, sang istri lebih dulu meninggal dunia, karena tubuh sudah kaku dan dingin.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunKalteng.com/Pangkan B/Ghorby Sugianto)