Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Kresensia Kurniawati Mala Pasa
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Pemandangan Stadion Barnabas Youwe, Jayapura, Papua di hari keempat Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI, tampak sedikit berbeda, pada Kamis, (27/10/2022).
Di area tepi lapangan, berjejer stan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang diisi para pelaku UMKM dari Papua sebagai tuan rumah.
Baca juga: Zadrak Wamebu Terpilih Jadi Ketua Pimpinan Sidang Tetap KMAN VI
Selain itu, perwakilan beberapa Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) peserta KMAN VI, juga turut memamerkan produk unggulan daerahnya.
Satu diantaranya adalah Ramadan Edvin Rismana (22), duta AMAN Banyuwangi.
Ramadan menjual seperti kopi kasmaran, stik ketela ungu, sale goreng, klemben hingga batik.
Semuanya adalah produk khas kota yang dijuluki kota banteng itu.
Dia mengapresiasi inisiatif panitia KMAN VI menyediakan stan UMKM bagi para peserta.
"Baru hari ini kita bisa jualan, karena kemarin-kemarin sibuk sarasehan kan. Senang bisa memperkenalkan produk Banyuwangi ke seluruh perwakilan KMAN VI dari Sabang sampai Merauke," tuturnya kepada TribunPapuaBarat.com.
Baca juga: Saat Peserta KMAN VI Papua Saling Menyanyikan Lagu Adat saat Istirahat Sidang Pleno
Duta AMAN lainnya yang tak sungkan berjualan di stan UMKM adalah perwakilan dari Bengkulu, Yudi Ariawan Kaitora (36).
Dia membeberkan, produk lokal dari AMAN Bengkulu yang dipamerkan di antaranya biji kopi petik merah kemasan.
Kualitas rasa kopinya, ucap Yudi Ariawan Kaitora, telah dijamin secara turun-temurun oleh masyarakat adat Suku Rejang.
Ada juga produk seperti minyak kelapa murni, madu klanceng, keripik pisang kepok dan emping melinjo.
Dia menyebut, produk unggulannya adalah Sachi inchi atau kacang inka, yang dibuat dalam bentuk minyak dan cemilan.
Baca juga: Perdebatkan Masalah Hak Suara, Sidang Pleno KMAN VI Berjalan dengan Tensi Tinggi
Semua itu, ungkapnya, rela diboyong 5.000 km jauhnya dari Bengkulu memperkenalkan kepada saudara se-nusantara.
Berbeda dari dua daerah tersebut, perwakilan AMAN Suku Dayak, Kalimantan Tengah, Ritawati (56) malah membawa beragam lima kilogram obat herbal, seperti akar bajakah dan akar kuning.
Sementara para pelaku UMKM dari Papua, memamerkan beragam produk khas seperti noken dan aksesoris lainnya.
Baca juga: Di KMAN VI, Perempuan Adat Suku Kamoro di Mimika Suarakan Hak Kursi di DPRD
Adapun KMAN VI akan digelar hingga Minggu, (30/10/2022).