Baru Sepekan Keluar dari RS Jiwa
Masih dari Kompas.com, ternyata korban baru saja keluar dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata, pekan lalu.
Baca juga: Warga Kota Kendari Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Tengah Gang
Hal itu disampaikan oleh paman korban, Benyamin Saefatu.
Benyamin menuturkan, kondisi keponakannya secara mental tidak memiliki emosi yang stabil.
Sehingga, kata dia, korban mudah melampiaskan emosi ketika keinginannya dihalangi.
Menurutnya, SM mengalami gangguan jiwa setelah selesai ujian SMA.
"Karena mentalnya terganggu, SM kita bawa ke Rumah Sakit Jiwa Naimata hingga dia tidak sempat mengurus ijazah."
"Dan baru saja keluar dari rumah sakit jiwa sejak minggu lalu," jelas Benyamin.
Kerap Keluar Rumah Tanpa Tujuan
Setelah keluar rumah sakit jiwa, kata Benyamin, keponakannya itu sering keluar dari rumah tanpa tujuan.
Korban juga tak pernah pamit atau meminta izin kepada orangtuanya saat pergi.
Bahkan, beberapa hari sebelum kejadian, SM sempat berjalan sejauh belasan kilometer dari rumahnya hingga malam hari. Beruntung, ada anggota Babinsa dari Desa Penfui Timur yang menemukannya.
Baca juga: Sopir Angkot di Tangerang Tewas Ditusuk Sopir Lainnya Karena Rebutan Penumpang
Sempat Tendang sang Paman
Masih dikatakan Benyamin, ia juga sempat ditendang oleh keponakannya tersebut.
"Sebelum dia keluar rumah, saya sempat menghalang, karena tidak ada yang menjaga dia."
"Tapi dia marah lalu menendang saya sampai jatuh dan dua gigi depan saya patah."
"Makanya setelah itu dia pergi tanpa tujuan, dan setelah itu kami dapat kabar bahwa dia sudah meninggal di tepi pantai," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere)