Pelayanan desa sementara harus dihentikan sampai ada keputusan Sukisno mundur.
Demo hari ini, lanjut Subandi, sebagai bukti keseriusan warga agar permasalahan ini segera diselesaikan.
"Tindakan kades sangat memalukan, dan cacat moral yang tidak patut lagi memimpin masyarakat, " kata Subandi.
Orasi massa akhirnya direspon oleh Camat Tikung, Arifin.
Orang nomor satu di Tikung ini menemui massa dan berjanji akan memfasilitasi antara warga dengan kades
Meski diakui Arifin jika camat tidak ada komunikasi dengan kades, namun ia menyebut kades sedang ada urusan lain.
"Dalam waktu paling lama tiga hari akan ada keputusan. Serahkan urusan ini kepada camat, " tandas Arifin.
Usai ditemui camat, massa membubarkan diri.
Namun sebagian massa masih membawa keliling sound system dengan lagu dangdut Pagar Makan Tanaman, single milik Mansyur S.
Baca juga: FAKTA Demo Warga Madura di Balai Kota Surabaya, Tolak Penyekatan di Jembatan Suramadu
Seperti demo umumnya kedatangan massa Desa Bakalanpule ini dijaga ketat personil Polres Lamongan.
Bahkan mobil water canon milik Polres Lamongan juga standby tidak jauh dari balai desa.
Kedatangan massa ini merupakan lanjutan 5 perwakilan warga yang melurug kades ke balai desa pada Jumat ( 4/11/2022).
Sukisno saat itu dilabrak warganya karena dugaan berbuat asusila terhadap warganya.
Rupanya dalam pertemuan untuk klarifikasi di balai desa, kades mengaku tidak pernah melakukan perbuatan sesuai dengan apa yang ditanyakan perwakilan warga.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Puluhan Warga Tuntut Mundur soal Dugaan Pencabulan, Kades Bakalanpule Lamongan 'Menghilang'