Diketahui SD Muhammadiyah Bogor, Playen, Gunungkidul masih disterilkan untuk keperluan penyelidikan.
Proses belajar mengajar dan seluruh aktivitas sekolah ini untuk sementara ditangguhkan.
"Lokasi kejadian tetap kami amankan sampai ada pemeriksaan lebih lanjut," ujar Mahardian.
Salah satu dosen Teknik Sipil UGM, Muslikh yang juga menjadi tim ahli dalam insiden ini menjelaskan beberapa hal yang sedang diperiksa.
Baca juga: Insiden Runtuhnya Atap SD di Gunungkidul yang Memakan Korban Jiwa, Para Siswa Trauma ke Sekolah
Struktur bangunan, dimensi, material, hingga kondisi kerusakan merupakan unsur yang diperiksa.
Selain itu, beberapa material sekolah ini juga turut diperiksa.
Pemeriksaan akan dilakukan di laboratorium Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik UGM .
"Lamanya pemeriksaan tergantung pada kemampuan laboratorium," ungkapnya.
Sebelumnya, seorang siswa berinisial FA dinyatakan meninggal dunia dalam insiden atap runtuh di SD Muhammadiyah Bogor.
Korban merupakan siswa laki-laki berusia 12 tahun warga Kelurahan Ngawu, Kapanewon Playen.
Direktur RSUD Wonosari Heru Sulistyowati membenarkan hal ini.
"Betul, meninggal sekitar pukul 21.00 WIB," ujarnya dikutip dari Kompas.com.
FA merupakan siswa SD Muhammadiyah Bogor yang mengalami luka berat dalam tragedi runtuhnya atap sekolah.
Kini korban sudah dipulangkan ke rumah duka.
Baca juga: Atap SD Muhammadiyah di Gunungkidul Runtuh, Seorang Siswa Meninggal Dunia setelah Dirawat Intensif