TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Tiga remaja berusia 19 tahun meninggal dunia setelah mobil yang mereka tumpangi tertabrak KA Serayu 306 jurusan Pasar Senen-Purwokerto, Minggu (13/11/2022) subuh.
Ketiga korban adalah Mochammad Alif Mutaqin (19), Rizky Rahmatulloh (19) dan Mulaqi Robbi Muflihin (19).
Alif Mutaqin adalah warga Kampung Mancogeh, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.
Dia meninggal saat dirawat di RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya.
Baca juga: Tabrakan Dua Kereta Api di Lampung Dini Hari Tadi, Lokomotif Ringsek dan Begini Nasib Masinis
Rizky Rahmatulloh warga Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, yang meninggal di lokasi kejadian.
Sementara Mulaqi Robbi Muflihin, warga Cimuncang, Sukamulya, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya yang meninggal saat mendapatkan perawatan medis di RSU dr Soekardjo.
Satu korban lagi hingga semalam masih dalam kondisi kritis yakni Aslan Hidayatulloh (19), warga Perum Bumi Teluk Jambe Timur, Kabupaten Karawang.
Pantauan Tribun sore kemarin di rumah seorang korban meninggal, Alif, tampak pelayat terus terus berdatangan ke rumah duka di Kampung Mancogeh.
Termasuk keluarga besar yang selama ini tinggal di Jakarta, baru tiba di rumah duka, Minggu (13/11/2022) sore.
Isak tangis mewarnai pertemuan orang tua Alif dengan keluarga kakak dan adiknya tersebut.
Taufik Mutaqin (51) menuturkan, anaknya pamit mau pergi ke objek wisata pemandian air panas Citiis di kaki Gunung Galunggung, Sabtu (12/11/2022) malam.
"Saya sebenarnya sudah tak mengizinkan. Namun ternyata dia berangkat berempat bersama teman-teman dekatnya menggunakan kendaraan roda empat. Akhirnya saya izinkan," ujar Taufik.
Baca juga: Pelajar SMK Fatahillah Kota Cilegon Tewas Tertabrak Kereta Api Saat Berangkat Sekolah
Menurut Taufik, keempatnya pergi ke Citiis dalam rangka mengajak Aslam (19), korban yang kini kritis, yang selama ini kuliah di Karawang.
"Mereka berempat ini teman-teman dekat. Mereka ingin mengajak main Aslam ke Citiis. Akhirnya saya izinkan Alif untuk pergi," kata Taufik.
Tanpa berfirasat buruk, Taufik tiba-tiba dikejutkan dengan pemberitahuan jika Alif bersama teman-temannya mengalami kecelakaan tertabrak kereta api.
Taufik bersama istrinya bergegas menuju ruang IGD RSU dr Sokeardjo, Kota Tasikmalaya, sesuai dengan informasi yang diterimanya.
Keduanya langsung lemas melihat Alif dalam keadaan koma akibat luka dalam di kepala, tergolek di brankar IGD sedang ditangani paramedis.
"Tidak ada firasat apa pun sebelumnya. Alif terlihat baik-baik saja. Saat itu saya tatap dia tergolek dalam keadaan koma di IGD," ucap Taufik menahan kesedihan.
Taufik dan istrinya akhirnya hanya bisa pasrah dan menangis, beberapa saat kemudian Alif mengembuskan napas terakhirnya.
Alif sendiri merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, dan tengah menempuh pendidikan di Unsil Tasikmalaya semester III.
Baca juga: Pemuda Berusia 21 Tahun di Cianjur Tewas Tersambar Kereta Api
"Saya dan keluarga ikhlas atas kepergian Alif untuk selama-lamanya. Ini sudah kehendak Allah SWT," kata Taufik.
Tangis histeris keluarga korban lainnya pun pecah saat melihat para korban terbujur kaku di ruang pemulasaraan jenazah.
Keluarga tak menyangka para korban yang masih remaja itu tewas secara tragis dengan luka akibat dihantam kereta dan terjepit badan mobil yang ringsek.
"Mereka sudah menghadiri acara ulang tahun temannya," ungkap seorang keluarga korban di kamar mayat RSU dr Soekardjo.
Sementara itu, keluarga besar Pesantren Persatuan Islam 99 Rancabango, Kabupaten Garut, berduka atas meninggalnya para korban akibat tertabrak KA Serayu di Kota Tasikmalaya.
Korban merupakan alumnus Pondok Pesantren Persatuan Islam (Persis) 7 Cempakawarna, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.
"Kami keluarga besar Pondok Pesantren Persis 99 Rancabango mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya tiga orang santri, alumni Pesantren Cempakawarna," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Persis Rancabango, Lutfi Lukman Hakim, kemarin.
Ia menuturkan kejadian tertabraknya mobil yang ditumpangi keempat korban itu mengagetkan banyak pihak. Salah satunya keluarga besar Pesantren Persatuan Islam di Kabupaten Garut.
"Insya Allah almarhum Alif Muttaqin, Rizky Rahmatullah dan Mulaaqi Robbi meninggal dalam keadaan husnul khatimah, diberi tempat terbaik oleh Allah Swt," ucapnya.
Saat ini korban lain bernama Aslan Hidayatulloh (19), warga Perum Bumi Teluk Jambe Timur, Kabupaten Karawang diketahui masih kritis di RSUD Dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.
Luthfi mengajak masyarakat untuk mendoakan korban selamat agar kondisinya segera pulih.
"Untuk ananda Aslan, kami doakan segera pulih, kami juga memohon doa kepada masyarakat," ucapnya. (firman suryaman/sidqi alghifari)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul KA Serayu Seruduk Sedan di Tasik, Alif Meninggal di Hadapan Ayah Ibu, Tiga Penumpang Meninggal