Penanganan tersebut karena banyak siswa yang trauma atas kejadian tersebut.
Kompas melansir, koordinator untuk tim trauma healing dari Fakultas Psikologi UAD, dan perwakilan dari MDMC DIY M. Nur Syuhada mengatakan, siswa ada yang mengalami panik, kesedihan, dan tak ingin belajar di SD tersebut.
"Kalau dari asesmen kemarin jelas ada trauma ya akibat musibah tersebut. Jenisnya ada yang panik, ada yang mengalami tidak ingin belajar lagi (ke SD Muhammadiyah Bogor) hingga kesedihan," ungkapnya.
Trauma healing akan dilakukan selama dua hari di Balai Kelurahan Playen.
Akan ada dua sesi, karena jumlah murid yang ikut sekitar 500 orang.
"Ini juga sekaligus assessment, pembagian secara kelompok dan didukung banyak fasilitator. Dari yang kami pahami memang jelas mengalami trauma," kata pungkasnya.
(Tribunnews.com, Renald)(Kompas.com, Wisang Seto Pangaribowo)(TribunJogja, Yuwantoro Winduajie)