Sehari-harinya, ia merupakan dosen yang mengajar di Undiksha Singaraja.
Kebetulan, Rabu 16 November 2022, ia sedang pulang kampung.
Pada saat itu ada pelanggan bernama Wayan Pageh datang untuk beli ikan.
Dan memang keluarga Ketut Putra ini punya Keramba Jaring Apung (KJA).
"Jadi oleh kakaknya, dia (Ketut Putra) diminta mengantar ke keramba untuk memilih ikan," ujarnya.
Diketahui dari tepi danau ke KJA jaraknya 50 meter.
Pada saat itu Ketut Putra tidak mengenakan life jacket, hanya Wayan Pageh yang mengenakan life jacket.
Keduanya segera mendatangi KJA untuk memilih ikan yang hendak dibeli.
"Sebenarnya masing-masing pemilik KJA punya tiga sampai empat life jacket. Namun entah apa pertimbangannya saat itu, dia tidak mengenakan life jacket," kata Erry.
Setelah memilih ikan di KJA keduanya kembali ke tepi danau dengan selamat. Namun pembeli menginginkan ikan lagi yang ukurannya lebih besar, yakni 1 kg isi 3 ekor.
"Akhirnya diantar lah lagi pembeli ini ke KJA untuk memilih ikan. Nah pas baliknya yang kedua ini, saat sudah dekat dengan daratan tiba-tiba ada gelombang, sehingga perahu yang ditumpangi terbalik," ucapnya.
Erry yang juga Camat Kintamani ini menyebut Ketut Putra sejatinya bisa berenang, namun tidak terlalu mahir.
Saat kejadian itu diduga Ketut Putra panik, sehingga mengakibatkan dia tenggelam.
Melihat kejadian tersebut, Wayan Pageh yang mengenakan life jacket segera berenang ke tepian danau, lalu mengabari masyarakat setempat terkait peristiwa tersebut.