TRIBUNNEWS.COM, SORONG - Sejumlah warga dan anggota keluarga Zeth Pigai melakukan blokade di ruas jalan Rajawali, Kelurahan Remu Utara, Distrik Sorong, Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (18/11/2022) sekira pukul 22.00 WIT.
Tak hanya memblokade ruas jalan, mereka juga ikut membakar dua warung makanan yang berlokasi di jalan tersebut.
Akibatnya dua warung tersebut ludes terbakar.
Aksi blokade jalan dan pembakaran warung makan dipicu kemarahan warga karena seorang mahasiswa bernama Zeth Pigai diduga keracunan makanan usai makan di warung tersebut.
Baca juga: 16 Siswa MTs Darussalam Jakarta Selatan Keracunan Usai Makan Spaghetti
Mahasiswa Paniai semester tiga angkatan 2021 jurusan Fisip di Universitas Muhamadiyah Sorong itu sebelumnya diduga mengalami keracunan makanan setelah makan di sebuah warung makan persis di depan ruas Jalan Kakatua.
Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Sele Be Solu, Sorong, Papua Barat.
Keluarga Zeth Pigai tak terima dan meluapkan emosinya dengan melakukan pengerusakan hingga pembakaran.
Akibatnya, dua warung makan yang terletak di ruas jalan tersebut ludes dilahap si jago merah.
Selain merusak warung makan dan bahan bangunan, warga juga menebang dahan pohon untuk memblokade jalan tersebut.
"Kami negosiasi agar Kota Sorong tetap kondusif. Korban juga sudah sehat karena ditangani dokter," kata Kapolres Sorong Kota AKBP Johannes Kindangen kepada TribunPapuaBarat.com, Jumat (18/11/2022) malam.
Aksi blokade jalan tersebut mendesak Porlesta Sorong Kota untuk menangkap dan menghukum pemilik warung makan tempat Zeth Pigai makan.
Setelah makan makan di warung makan itu tersebut, Zeth Pigai sempat kembali ke asrama karena agenda diskusi bersama.
Baca juga: Efek Etilen Oksida yang Diduga Ditemukan Pada Mie Sedaap, Picu Keracunan dan Risiko Kanker Payudara
Pada pertengahan diskusi, Zeth Pigai mengaku sakit perut dan mengeluhkan gatal-gatal di seluruh tubuhnya. Kulitnya berubah warna.
Lalu, Zeth Pigai lemas dan pusing-pusing sehingga dilarikan ke rumah sakit.