Dikatakan Deden, pada pukul 13.00 WIB, atau beberapa menit sebelum gempa tersebut terjadi, sang istri menghubungi dirinya.
Saat itu, istri dan anaknya yang melakukan panggilan telepon video, sedang berada di warung yang jadi lokasi longsor.
Istri dan anak bungsunya itu saat video call meminta Deden untuk cepat pulang.
Deden yang sedang di jalan menuju arah pulang pun mengiyakan keduanya.
Namun siapa sangka beberapa menit kemudian gempa pun mengguncang wilayah Kabupaten Cianjur.
Baca juga: Anak dan Istrinya Hilang Tertimbun Longsor Akibat Gempa, Warga Cianjur: Mudah-mudahan Ada Keajaiban
Warung tempat anak dan istrinya itu tertimbon longsor akibat gempa tersebut.
Alhasil keluarga tercintanya itu pun ikut tertimbun longsoran tersebut.
Ia pun tak menyangka bahwa permintaan pulang dari anak dan istrinya itu justru malah mereka yang hilang tertimbun longsor.
Tubuh anak dan istrinya itu belum dievakuasi oleh petugas karena terkendala alat dan akses jalan yang tertutup longsoran.
Sambil menutup sebagian wajahnya menggunakan kain sarung, Deden pun menuturkan momen komunikasi terakhirnya dengan istri dan sang anak.
"Video call jam 1 teh, 'yah uwih ya uwih' katanya. 'Iya ayang pulang ini lagi di jalan'," ujarnya dilansir dari Youtube CNN Indonesia, Selasa (22/11/2022).
Menurutnya setelah itu istri dan anaknya tidak ada kabar lagi, usai tertimbun longsor.
"Itu terakhir kali," katanya sambil menangis.
"Keluarga bapak ada di mana sekarang?" tanya wartawan.