News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa Berpusat di Cianjur

Belum Tersentuh Bantuan, Pengungsi Gempa di Cianjur Makan Nasi dengan Kerupuk dan Tempe

Penulis: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dini Hamdani (52), warga RT3 RW 2 Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Cianjur saat hendak menunjukan rumahnya yang hancur, Selasa (22/11/2022). - Warga Kampung Sukawarna, RW 01/09, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat hanya makan nasi pakai kerupuk karena bantuan belum tiba.

TRIBUNNEWS.COM - Pengungsi gempa di Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat belum mendapatkan bantuan.

Pengungsi yang berjumlah 140 KK ini berada di lapangan terbuka dengan suasana gelap gulita pasca gempa di Cianjur, Senin (21/11/2022).

Dikutip dari TribunnewsBogor.com, terpantau ada posko pengungsian yang mengaku belum mendapatkan bantuan hingga Selasa (22/11/2022) malam.

Posko pengungsi tersebut, yakni warga Kampung Sukawarna, RW 01/09, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Saat makan malam, terlihat para pengungsi makan dengan nasi dengan kerupuk dan potongan tempe sebagai lauk.

Bahkan, mereka harus makan dalam satu nampan kecil dimakan bersama sedikitnya oleh lima orang warga pengungsi.

Baca juga: Gempa Susulan di Cianjur Terus Terjadi, Dosen Teknik Geologi: Bukan dari Sesar Cimandiri

"Belum ada bantuan dari pemerintah mah, logistik sembako, minyak goreng, beras, alat-alat bayi, makanan bayi, itu belum ada," kata warga setempat, Endo (49) kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (22/11/2022) malam.

Para pengungsi tersebut bahkan memasang spanduk bertuliskan 'belum dapat bantuan, ada posko pengungsi'.

"Ini 140 KK aja satu RT, dibikin enam posko. Belum ada, belum dapat bantuan dari pemerintah," ungkapnya.

Gempa Susulan Terus Terjadi

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati saat menyampaikan keterangan pers terkait gempa susulan di Cianjur, Jabar, Selasa (22/11/2022). (YouTube BNPB Indonesia)

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengungkapkan, gempa susulan terus terjadi di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat hingga Selasa (22/11/2022) sore.

Baca juga: Kompolnas Nilai Langkah Sigap Polri Tanggap Bencana Gempa Cianjur Patut Didukung

Dwikorita mengatakan, pihaknya mencatat sebanyak 145 kali gempa susulan telah terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"Berdasarkan data yang termonitor hingga pukul 17.00 WIB, Selasa (22/11/2022) sudah terjadi sebanyak 145 kali gempa susulan," katanya saat menggelar jumpa pers di Pendopo Kabupaten Cianjur, Selasa (22/11/2022), dikutip dari TribunJabar.id.
https://jabar.tribunnews.com/2022/11/22/hingga-sore-tadi-ada-145-gempa-susulan-dan-diprediksi-terus-ada-sampai-4-hari-ke-depan

Namun, kata Dwikorita, masyarakat tidak perlu cemas terhadap gempa susulan ini.

Sebab, lanjutnya, gempa susulan itu sebagian besar tidak dirasakan. Yang bisa mencatat adalah alat.

"Gempa susulan yang paling besar tercatat itu berkekuatab 4,2 magnitudo, dan paling kecil 1,2 magnitudo."

Baca juga: BNPB Targetkan Masa Tanggap Darurat Gempa di Cianjur Selama 7 Hari, 151 Orang Masih Belum Ditemukan

"BMKG memperhitungkan selama 4 hari gempa tersebut makin berkurang dan berhenti," katanya.

268 Orang Tewas

Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) mengerahkan Tim Brigade Tanggap Bencana ke lokasi gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan, hingga Selasa (22/11/2022) sore, jumlah korban meninggal akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat sebanyak 268 orang.

Sementara korban luka-luka akibat gempa tersebut sebanyak 1.083 orang.

Baca juga: Gempa Bumi Cianjur dari Tahun ke Tahun, Mulai 1844 hingga 2022, Ini Daftarnya

Dari jumlah tersebut, sebanyak sebanyak 122 jenazah sudah teridentifikasi.

"Informasi sementara per hari ini, terkait korban dalam bencana alam di Kabupaten Cianjur, korban jiwa meninggal dunia sekarang ada 268," ucapnya dalam keterangan pers secara daring, Selasa (22/11/2022).

"Dari 268 itu, yang sudah terindentifikasi, sebanyak 122 jenazah," lanjutnya.

Menurut Kepala BNPB, saat ini masih ada korban hilang yang masih dalam pencarian.

"Masih ada korban hilang, masih dilakukan pencarian sejumlah 151 orang."

"Apakah 151 orang bagian yang belum terindentifikasi akan didalami lebih lanjut," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Whiesa/Suci) (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy) (TribunJabar.id/Muhamad Nandri Prilatama)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini