Utang tersebut, kata ER, digunakan untuk bisnis investasi.
Namun, anak keduanya tak mampu mengembalikan utang dan akhirnya menumpuk hingga lebih dari satu tahun.
Perempuan yang bekerja sebagai penjual gorengan ini mengungkapkan bahwa ia merasa putus asa.
Ia nekat menjual ginjalnya agar bisa menutupi utang anaknya.
"Saya ditagih utang terus sampai datang di rumah. Angsuran tiap bulan bervariasi, ada Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta," keluhnya.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunJatim.com, Ani Susanti)(Kompas.com, Muhamad Syahrial)