News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Empat Korban Gempa Meninggal Saat Dirawat di RSUD R Syamsudin Sukabumi

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 162 rumah di Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten, Cianjur, Jawa Barat mengalami kerusakan sangat parah dampak gempa Cianjur beberapa waktu lalu.

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin

TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Empat orang dari 85 korban gempa Cianjur yang dirawat RSUD R Syamsudin SH (Bunut) Kota Sukabumi, Jawa Barat tidak bisa diselamatkan.

Sementara 10 pasien telah diperbolehkan pulang dan sisanya masih menjalani perawatan hingga Kamis (24/11/2022).

Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian RSUD R Syamsudin SH Supriyanto mengatakan, saat ini di Rumah Sakit Bunut tersisa 10 bed untuk pasien korban gempa bumi Cianjur, satu ruangan baru yang disediakan pun sudah terisi.

Baca juga: Kisah Sudirman Berbagi Sebungkus Nasi dengan Anak Istrinya Usai Rumah Hancur Diguncang Gempa Cianjur

"Saat ini masih terisa 10 bed, kapasitas kita maksimal sampai tiga ruangan, satu ruangan baru sudah terpakai karena ada yang pulang 10 orang dari 85 orang itu," kata Supriyanto saat ditemui di depan ruangan Humas RSUD Bunut, sore ini.

Sedangkan satu ruangan baru yang disediakan pun sudah terisi.

"Saat ini masih terisa 10 bed, kapasitas kita maksimal sampai tiga ruangan, satu ruangan baru sudah terpakai karena ada yang pulang 10 orang dari 85 orang itu," kata Supriyanto.

Supriyanto menjelaskan, kondisi pasien yang sudah pulang itu mengalami luka sedang, sehingga bisa cepat pulang, sedangkan yang masih dirawat rata-rata mengalami luka benturan di kepala yang membuat trauma.

"Tergantung lukanya kalau yang sedang yang 10 orang itu kemungkinan tidak terlalu berat bisa cepat pulang, rata-rata yang hari ini masih dirawat itu rata-rata trauma yaitu benturan benda tumpul kena kepala, tangan patah, luka-luka robek, lecet," jelasnya.

"Kalau yang berat kan operasi, pasca operasi juga biasanya kondisi tidak bisa dipastikan apakah lima hari ataukah lebih, tergantung perkembangan setelah operasi," ucapnya.

Anjing pelacak dilibatkan dalam pencarian warga yang tertimbun saat proses evakuasi di lokasi longsoran tebing di Jalan Raya Puncak, Kampung/Desa/Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Longsor di Kampung Cigenang ini dampak dari gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo pada Senin, 21 November 2022 sekitar pukul 13.15 WIB, yang mengakibatkan akses jalan terputus, serta sejumlah bangunan, kendaraan dan warga tertimbun. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Libatkan Anjing Pelacak

Tim K9 SAR Ditpolsatwa Polri melanjutkan pencarian korban hilang akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Baca juga: Ditjen Hubla Salurkan Bantuan Kemanusiaan Gelombang I Untuk Korban Gempa Bumi Cianjur

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pencarian korban gempa menggunakan 10 anjing pelacak sudah dilakukan sejak kemarin.

Adapun hasilnya, kata dia, satu anjing pelacak berhasil menemukan satu titik yang terindikasi adanya korban tertimbun tanah longsor di Desa Cideli, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini