"Di dalam video call tersebut pihak keluarga bertanya, 'Pak itu kenapa ya Pak? Mukanya kenapa bisa begitu?'."
Baca juga: Detik-detik Peti Jenazah Prada Indra Dibuka, Ada Darah Keluar dari Kepala, Tembus ke Kain Kafan
"Kemudian Kolonel Adm Feradianto menjawab, 'Itu memang mukanya ditutup pakai kapas, pakai apa kalau orang meninggal? Kan memang dipakaikan itu'. Begitu," tambah Rika.
Lebih lanjut, pihak keluarga kemudian meminta keterangan resmi dari tim dokter yang menangani Prada Indra.
Menurut dokter penyakit dalam bernama Dokter Nico, Prada Indra meninggal karena dehidrasi berat setelah futsal sejak pukul 20.00 WIT hingga 23.00 WIT.
"Disampaikannya oleh Dokter Nico selaku dokter penyakit dalam, bahwa adik saya Prada Indra Wijaya dinyatakan meninggal karena dehidrasi berat selesai olahraga futsal dari jam 20.00 WIT sampai jam 23.00 WIT," ungkap Rika.
2. Diminta langsung menguburkan
Seorang anggota Makoopsud III Biak meminta pada keluarga Prada Indra untuk langsung menguburkan almarhum begitu tiba di rumah duka.
Permintaan ini disampaikan ketika keluarga menerima kedatangan jenazah Prada Indra di Terminal Cargo Bandara Soekarno-Hatta.
"Salah satu dari keluarga saya pada saat di Soekarno-Hatta mendapatkan telepon dari satu anggota Koopsud III di Biak, bahwasanya adik saya ini harus langsung dibawa ke rumah duka, setelah itu langsung dimakamkan," urai Rika.
3. Peti jenazah digembok
Peti jenazah Prada Indra tiba di rumah duka di Kota Tangerang, Banten, dalam kondisi digembok tanpa kunci.
Baca juga: Nasib 4 Prajurit TNI AU yang Diduga Aniaya Prada Indra hingga Tewas: Ditahan dan Terancam Dipecat
Menurut Rika, Perwira TNI AU dari Koopsud III Biak yang mendampingi pengantaran jenazah Prada Indra, mengaku tidak dibekali kunci.
"Beliau menjawab bahwa dia tidak diberikan kunci dari Koopsud-nya sendiri. Dari sana, dari Biak, tidak dikasih kunci," ungkap Rika.
Karena itu, keluarga pun membuka paksa peti jenazah Prada Indra menggunakan palu.