News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa Berpusat di Cianjur

Cerita Warga Soal Penjual Sate Dapat Daun Usai Layani Pembeli di Lokasi Longsor Akibat Gempa Cianjur

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di dekat warung sate Shinta pada Sabtu (26/11/2022).

"Ya ada mungkin dari tahun 80-an atau sekitar 90 an lah ga ditempatin. Sekarang-sekarang saya jarang melihatnya lagi," ungkapnya.

Yanto mengungkapkan, bangunan yang berada di atas bebukitan ini awalnya merupakan lahan kosong.

Lahan kosong itu memang merupakan daerah resapan air di kawasan ini yang juga banyak ditumbuhi oleh pepohonan rindang.

Namun, GS yang juga sebagai juragan keramik saat itu, membeli lahan yang luasnya sekitar 3 haktare.

"Lahan kosong terus dibeli sama GS. Baru dibangun dan dikelola beberapa bangunan," ungkapnya.

Namun, GS yang terkenal sebagai juragan keramik, tidak bertempat tinggal di lahan yang ia beli sebelumnya.

GS memilih singgah di lahan itu terhitung sekitar satu minggu sekali.

"Gatau udah berapa lama beli itu. Dulu, kudanya juga banyak. Seperti rodanya ada. Dulu ada kuda ketika sering kesini. Ada seminggu sekali ya kalau kesini," tambahnya.

Namun, kejadian misterius membuat GS tidak kembali mengunjungi bangunannya itu.

GS memilih penjaga yang merupakan warga Cibereum untuk mengelola lahan miliknya itu.

Baca juga: Buku Yasin, Boneka hingga Sepeda Motor Diangkut dari Timbunan Longsor Gempa Cianjur

"Kalau ceritamah banyak. Katanya ada tiga kali orang yang ngalungin golok ke GS. Mungkin itu yang buat GS gasering kesini lagi," kata Ahman yang juga pemilik warung yang tergerus tanah longsor.

Namun, alih-alih dipercaya untuk menjaga bangunannya, GS justru dikhianti dengan penjaga yang menjual beberapa pohon di areal tersebut.

"Dulu banyak banget pohon duriannya. Tapi, ya itu sisa satu terus lama-lama habis. Itu sih dijualin rame ceritanya. Gatau kenapa," tambahnya.

Seiring berjalannya waktu GS kini memilih menetap bersama keluarganya di Kota Bandung.

Saat ini, diakui Ahman, rumah singgah ini hanya dikunjungi oleh ahli waris dari GS.

"Mungkin sudah usia juga ya. Jadi GS milih diam di Kota Bandung sama anaknya. Kalau sekarang ahli warisnya atau siapanya memang sering kesini," tandasnya. (Vivi Febrianti/TribunnewsBogor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini