News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Populer Hari Ini

Populer Regional: Bayi 4 Tahun Selamat dari Reruntuhan Gempa | 8 Kejanggalan Tewasnya Prada Indra

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri) Foto Salmatul Sahada, balita empat tahun yang selamat dari gempa di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur dan (Kanan) Prajurit TNI AU, Prada Muhammad Indra Wijaya alias Prada Indra, yang tewas karena diduga dianiaya senior. Berikut berita populer regional selengkapnya.

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional di Tribunnews.com dimulai kisah haru bayi berumur 4 tahun selamat dari gempa Cianjur.

Bayi bernama Salmatul Sahada itu berhasil selamat meskipun sempat tertimpa reruntuhan rumahnya.

Saat ditemukan, Salmatul sedang berpelukan dengan adiknya.

Kemudian ada kasus penganiayaan pegawai karaoke di Boyolali, Jawa Tengah.

Informasi terbarunya para pelaku berhasil diamankan pihak kepolisian.

Termasuk seorang oknum Kopassus dari Grup 2 Kandang Menjangan, Kartasura yang terlibat dalam kasus ini.

Baca juga: Populer Nasional: Sambo Teken Surat soal Keterlibatan Kabareskrim | Update Korban Gempa Cianjur

Berita populer terakhir datang dari tewasnya Prajurit TNI AU Prada Muhammad Indra Wijaya alias Prada Indra.

Kasus kematian Prada Indra ditemukan sejumlah kejanggalan.

Belakangan diduga kuat, korban tewas lantaran dianiaya empat seniornya.

Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam terakhir:

1. Bayi Empat Tahun Selamat dari Reruntuhan Gempa, Ditemukan Saling Berpelukan dengan Sang Adik

Salmatul Sahada, balita empat tahun yang selamat dari gempa saat ditemui di posko layanan psikososial di halaman SDN Sukamaju 2, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Kamis (24/11/2022) siang, bersama Deden, sang ayah. (Tribun Jabar/Deanza Falevi)

Kisah-kisah mengharukan tentang anak-anak dan balita yang selamat dari reruntuhan rumah yang hancur oleh gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin, 21 November 2022 lalu, terus bermunculan dituturkan masyarakat.

Satu diantaranya kisah penyelamatan balita bernama Salmatul Sahada (4). Dia ditemukan selamat dari reruntuhan puing rumah dalam kondisi berpelukan dengan adiknya saat gempa terjadi Senin siang.

Ditemui di posko layanan psikososial di halaman SDN Sukamaju 2, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Kamis (24/11/2022) siang, Deden, sang ayah, menceritakan bagaimana, Salmatul selamat seusai gempa.

"Salma lagi main sama adek-adeknya di dapur sama istri saya juga pas gempa tuh. Kebetulan saya lagi di luar, kerja, pas tau ada gempa saya langsung pulang mencari mereka," ujar Deden saat menceritakannya kepada Tribunjabar.id, Kamis (24/11/2022).

"Karena pertolongan Allah juga yah, saya mendengar teriakannya, langsung saya cari sumber suaranya. Alhamdulillah ketemu, langsung saya bantu keluar dari reruntuhan," ucapnya.

Adik Salmatul bernama Fatihudin (2) dan Zaenal Abidin (1) selamat karena ibunya sedang menggendong kedua anak tersebut.

"Jadi pas diselamatkan tuh, posisi lagi pelukan, kecuali Salma emang lagi main sendiri. Salma kepalanya kena puing terus sampai luka," kata Deden.

Deden mengaku bersyukur masih bisa bertemu dengan anak serta istrinya meski rumahnya kini rata dengan tanah.

"Bersyukur masih bisa dipertemukan, sekarang tinggal jalanin aja kedepannya. Enggapapa rumah rusak yang penting bisa bertemu keluarga," ucapnya.

Baca selengkapnya.

2. Pelaku Penganiayaan Pegawai Karaoke di Boyolali Ditangkap, Kopassus Periksa Anggotanya

Pelaku penganiayaan di sebuah karaoke di Boyolali ditangkap. Penganiayaan ini melibatkan seorang oknum anggota Kopassus (kolase tribunnews)

Berikut ini nasib pelaku penganiayaan pegawai karaoke di Boyolali yang diduga melibatkan oknum anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Video penganiayaan pegawai PA Karaoke Boyolali viral di media sosial.

Dalam rekaman itu, sejumlah orang melakukan pemukulan secara brutal terhadap beberapa pegawai karaoke.

Bahkan, seorang pelaku berkali-kali memukulkan helm kepada pegawai karaoke.

Dalam keterangan unggahan video itu, disebutkan salah satu pelaku merupakan oknum Kopassus dari Grup 2 Kandang Menjangan, Kartasura.

Belakangan terungkap, penganiayaan itu terjadi pada Senin (21/11/2022).

Dua pelaku ditangkap

Polisi akhirnya menangkap pelaku penganiayaan pegawai karaoke.

Pelaku yang ditangkap ada dua orang yakni AR alias Ome (32) dan SES alias Mbelo (25).

AR merupakan warga Teras, Boyolali, sedangkan SES adalah warga Banyudono, Boyolali.

Kapolres Boyolali AKBP Asep Mauludin mengatakan kedua pelaku ditangkap pada Rabu (21/11/2022) pukul 21.30 WIB.

Tak ada perlawanan dari kedua pelaku saat dilakukan penangkapan.

Asep mengungkap, tidak menutup kemungkinan pelaku yang ditangkap bakal bertambah.

Mengingat dalam rekaman video, jumlah pelaku diduga lebih dari dua orang.

Baca selengkapnya.

3. Delapan Kejanggalan Tewasnya Prada Indra: Peti Jenazah Digembok hingga Permintaan Autopsi Dipersulit

Prajurit TNI AU, Prada Muhammad Indra Wijaya alias Prada Indra, yang tewas karena diduga dianiaya senior. (via TribunJatim.com/TribunMedan.com)

Kematian Prajurit TNI AU Prada Muhammad Indra Wijaya alias Prada Indra, masih meninggalkan sejumlah tanda tanya bagi pihak keluarga.

Prada Indra meninggal pada Sabtu (19/11/2022), setelah dilaporkan sempat pingsan di Mess Tamtama Tiger Markas Komando Operasi Udara (Makoopsud) III Biak, Papua.

Prada Indra diduga tewas karena menjadi korban penganiayaan seniornya.

Saat ini, TNI AU telah menetapkan empat senior Prada Indra sebagai tersangka dugaan pembunuhan.

Mereka adalah Prada SL, Prada MS, Pratu DD, dan Pratu BG.

Keempatnya diduga melakukan penganiayaan terhadap Prada Indra hingga menyebabkan kematian.

Kini, Prada SL cs tengah ditahan selama 20 hari ke depan untuk keperluan penyidikan.

Dirangkum Tribunnews.com, berikut sederet kejanggalan tewasnya Prada Indra:

Disebut meninggal karena dehidrasi

Kakak perempuan Prada Indra, Rika Wijaya, mengungkapkan awalnya pihak keluarga hanya menerima kabar sang adik telah meninggal.

Pihak keluarga, kata Rika, meminta panggilan video dengan atasan Prada Indra untuk mengetahui kondisi sang adik.

Saat mengetahui mata dan hidung Prada Indra ditutup menggunakan kapas, pihak keluarga pun bertanya.

Namun, atasan Prada Indra, Kolonel Adm Feradianto, mengungkapkan penutupan wajah jenazah menggunakan kapas adalah hal wajar.

"Setelah mendapat kabar duka, kami sebagai keluarga langsung menghubungi via telepon kepada Kolonel Adm Feradianto agar melakukan video call guna memastikan kebenaran berita tersebut," ujar Rika, Rabu (23/11/2022), dikutip dari Kompas.com.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini