TRIBUNNEWS.COM - Ratusan orang meninggal pasca-gempa yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) lalu.
Hingga kini, jumlah meninggal mencapai 318 orang dan 7.729 orang luka-luka per Sabtu (26/11/2022), pukul 17.00 WIB.
Kemudian, sebanyak 73.693 warga mengungsi di sejumlah titik pengungsian.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayjen TNI Fajar Setyawan.
"Korban jiwa, meninggal dunia berjumlah 318 orang. Adapun hasil pencarian hari ini (Sabtu), ada 8 jiwa per 17.00 WIB," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube BPNB Indonesia, Minggu (27/11/2022).
Baca juga: Cerita Kafe Arseven yang Lenyap Tersapu Longsor di Gempa Cianjur, Barista Muhammad Irvan Hilang
Adapun untuk 2 warga yang ditemukan jasadnya pada Jumat (25/11/2022) lalu, teridentifikasi merupakan warga Desa Cijedil, termasuk korban hilang.
Sehingga, jumlah korban hilang yang sebelumnya 24 berkurang menjadi 14 orang.
Sementara itu, korban luka akibat gempa berjumlah 7.729 orang.
Rinciannya, 595 orang luka berat, 7.134 orang luka ringan.
Korban luka berat yang masih dirawat di rumah sakit hingga saat ini sebanyak 108 orang.
Untuk korban luka ringan yang sudah tertangani, kini telah kembali ke rumah masing-masing.
Diberitakan Tribunnews.com, Tim SAR terus melakukan pencarian para korban gempa Cianjur.
Kabasarnas, Marsdya TNI Henri Alfiandi, mengungkapkan tim SAR dibagi dalam tiga tim untuk operasi di tiga area pencarian (worksite).
Ia merinci, Tim Alfa di lokasi Warung Sate Shinta, Tim Bravo di Desa Cijedil RT 03 RW 1 Kecamatan Cugenang, Tim Charlie beroperasi di Kampung Cicadas Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.