Bariji mengatakan, anak kecil tetangganya yang pertama ia temukan, lalu istri dan adik-adiknya dan ia sempat kebingungan mencari posisi Irma.
"Lama kebingungan mencari saya melihat rambutnya, tubuhnya tertutup dinding rumah," kata Bariji.
Irma dan anak tetangganya Eki ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Baca juga: Pasien Korban Gempa Cianjur di RSUD Cimacan Hanya Tersisa 5, Dua Orang Dirawat di Tenda
"Istri dan adik-adik saya ditemukan selamat," katanya
Bariji menduga, keponakannya sedang menggoreng makanan di dapur untuk persiapan pernikahan juga.
"Ia mungkin keluar sebentar melayani anak kecil yang jajan di warung, namun keburu rumah ambruk," kata Bariji.
Saat itu, Bariji sekeluarga langsung berlari ke sawah pinggir jalan karena gempa susulan terus terjadi dan dirasakan oleh semua warga Kampung Lemahduhur.
"Saya belum berani kembali ke rumah pa karena suasana kejadiannya masih jelas di mata saya," katanya.
Di depan rumah almarhumah terlihat beberapa kolam ikan yang mengering karena dasar kolam yang terbelah akibat gempa.
Bau amis menyengat karena lima kuintal ikan di dalam kolam tersebut mati.
"Boro-boro ngurus ikan pa, urus keluarga saja paniknya sudah luar biasa, mari kembali pa saya tak terbiasa dan belum pernah masuk ke rumah lagi," ujar Bariji yang mengajak Tribun kembali ke posko pengungsian.
Baca juga: Pemerintah Apresiasi Kerja Relawan hingga Petugas Keamanan yang Bantu Korban Gempa Cianjur
Cerita Relawan saat Evakuasi Korban Gempa Cianjur
Inilah kisah dari para relawan yang ikut mengevakuasi korban gempa Cianjur.
Seorang tim Search and Resque (SAR) bernama Nardi menceritakan bagaimana bisa menentukan titik keberadaan jenazah korban gempa Cianjur meskipun telah tertimbun longsor.