TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tukang parkir berinisial HS tak henti-hentinya mengucapkan syukur. Dia lolos dari maut saat tanah longsor susul-menyusul dan mengubur bangunan Arseven Coffe Corner, tempatnya selama ini bekerja, saat gempa mengguncangn Cianjur, Senin (21/11/2022).
HS sehari-harinya adalah juru parkir alias jukir di kafe Arseven Coffe Corner yang lokasinya tidak jauh dari Warung Sate Shinta di Jalan Cipanas-Puncak Cianjur, Jawa Barat.
Dia selamat dari longsor besar yang menghunjam dari tebing di atas kafe tersebut sesaat setelah gempa mengguncang, Senin (21/11/2022).
Bangunan Arseven Coffe Corner sendiri ambles dan tertimbun tanah longsor bersama dua karyawannya yang diduga ikut tewas siang itu.
Sebelum longsor terjadi, HS bersama rekannya MI (46) yang merupakan sekuriti Warung Sate Shinta hendak berangkat ke Arseven.
Sebelum ke Arseven, HS mengajak MI lebih dulu minum kopi di Warung Sate Shinta.
Ajakan ngopi itu dia turuti dan membuatnya lolos dari maut saat tanah longsor menimpa bangunan kafe.
"Tadinya saya mau ke sana (Arseven) sama teman saya yang itu. Tapi kita ke dalem dulu (Warung Sate Shinta), ngopi dulu," katanya ditemui di Jalan Cipanas-Puncak.
HS merasakan goncangan hebat saat tengah asyik menyeruput kopi bareng MI. Guncangan itu membuat keduanya langsung berlari ke luar menyelamatkan diri.
Namun betapa kagetnya HS dan MI melihat gundukan tanah sudah menutupi jalan Cipanas-Puncak ke jurang di sisi selatannya.
Secepat kilat tanah longsor menyapu kios-kios di tepi jurang, termasuk kafe Arseven yang sudah lenyap dari pandangan HS.
"Di sebelah Arseven itu ada dua kios, satu warung nasi, satu warung mie, semuanya sudah kebawa tanah longsor,"
Sementara di kafe Arseven tersebut, kata HS, ada rekan kerjanya dua orang dan beberapa pengunjung.
"Saat itu di dalam kafe Arseven ada dua karyawan, satu si Irvan, satu lagi lupa namanya," kata HS.
Baca juga: Cerita Kafe Arseven yang Lenyap Tersapu Longsor di Gempa Cianjur, Barista Muhammad Irvan Hilang