TRIBUNNEWS.COM - Terduga pelaku yang meracun satu keluarga di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang hingga tewas berinisal DDS alias Dhio (22) sempat melakukan beberapa hal.
Keluarga yaitu ayahnya, Abas Ashar; ibu, Heri Riyani; dan kakak, Dea Khairunisa sempat dievakuasi oleh DDS usai diduga diracun olehnya.
Saat itu, DDS menghubungi asisten rumah tangga (ART) keluarga, Sartinah (47) melalui sambungan telepon dan mengatakan bahwa ayah, ibu, serta kakaknya tak sadarkan diri dan tergeletak di kamar mandi dikutip dari Tribun Jogja.
Hal ini diketahui melalui keterangan Sartinah.
Dirinya mengungkapkan sampai di rumah keluarga tersebut pada pukul 07.30 WIB, Senin (28/11/2022) dan telah menemukan Abas, Riyani, dan Dea telah tergeletak di kamar mandi.
Sartinah mengatakan DDS ikut membantu dirinya mengangkat ketiga korban tersebut dan dibawa ke kamar.
Baca juga: Fakta Baru Satu Keluarga Tewas Diracun di Magelang, Zat Arsen Ditemukan di Sendok dan Gelas
Bahkan, DDS pun tidak kabur dan tetap membantu.
"Itu digotong bertiga, saya sama anak saya, sama anak kedua itu (DDS). Gotong semua, terus saya taruh di kasur. Ya, tadi kayaknya masih napas tapi saya tidak tahu, ya, badannya masih hangat. Sempat saya kasih minyak kayu putih juga," ujar Sartinah.
Update Kasus: Ditemukan Zat Arsenik di Kopi dan Teh
Terkait kasus ini, Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochamad Sajarod Zakun mengungkapkan telah memasuki tahap pengembangan.
Terduga pelaku, DDS pun telah dimintai keterangan dan mengakui bahwa yang meracun keluarganya adalah dirinya.
Sementara berdasarkan hasil identifikasi dan penyelidikan yang dilakukan Polresta Magelang, ditemukan adanya zat sejenis arsenik.
Zat tersebut, kata Sajarod, ditemukan dari dua gelas minuman teh, satu gelas es kopi, dan sendok untuk mengaduk yang menjadi barang bukti.
"Semacam zat arsen (arsenik)," tuturnya.
Kronologi menurut Saksi
Saksi yang merupakan kakak dari Riyani, Agus mengungkapkan kronologi yang terjadi hingga menyebabkan satu keluarga tewas.
Agus mengatakan pada Senin pagi, Abas, Riyani, Dea, dan DDS alias Dhio berada di rumah.
"Jadi di rumah itu ada empat orang, ayahnya, ibunya, anak pertama perempuan, dan anak kedua laki-laki," tuturnya.
Kemudian, kata Agus, dirinya mengantarkan kakak tertuanya untuk terapi dan berobat.
Hanya saja, ketika sampai di rumah sakit, kakak tertua Agus dihubungi bahwa adiknya Riyani dan keluarganya pingsan di rumahnya.
"Saya baru sampai di rumah sakit, kakak saya belum terapi. Itu langsung turun (dari RS) mengabari kalau adik saya dan keluarganya pingsan," kata Agus.
Baca juga: Satu Keluarga di Magelang Tewas, Pelaku Diduga Anak Kedua, Beri Racun pada Teh dan Es Kopi
Padahal sebelumnya, Agus mengaku bahwa dirinya bertemu dengan seluruh korban dan disebut dalam keadaan sehat.
Kemudian, sesampainya di lokasi, para korban ditemukan di ruang berbeda dalam kondisi pingsan.
Agus mengatakan Abas ditemukan di kamar dan Riyani berada di kasur depan televisi.
Sementara Dhea berada di kamar depan.
Melihat hal tersebut, Agus pun tidak berani untuk langsung membawa seluruh korban ke rumah sakit dan memutuskan menghubungi sanak saudara terlebih dahulu.
Keputusan pun dibuat dan akhirnya seluruh korban dibawa ke rumah sakit melalui persetujuan DDS.
"Saya gak berani langsung bawa ke rumah sakit karena saya harus komunikasi dengan pihak kakak adik semua. Terus saya menghubungi dan diputuskan membawa ke rumah sakit dengan persetujuan anaknya yang paling kecil juga (Dhio),"ujarnya.
Baca juga: 7 Fakta Pemuda di Magelang Racun Ayah, Ibu dan Kakak Kandung, Pelaku Ikut Obati Ayahnya
Agus mengaku sebelum dibawa ke rumah sakit, Riyani sempat diolesi minyak kayu putih olehnya.
Dhea pun juga dilakukan hal serupa tetapi oleh ART, Sartinah.
Sedangkan Abas diberikan minyak kayu putih oleh DDS.
Setelah itu, para korban pun dibawa ke rumah sakit.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting)
Artikel lain terkait Sekeluarga Meninggal di Magelang