"Karena yang mengungsi di lapangan ini kan warga satu RT, tidak ada dari RT lain. Jadi saya tahu siapa-siapa saja pengungsi di sini," ucapnya.
Feri menceritakan, fasilitas tenda sakinah ini memang dibuat untuk memenuhi kebutuhan biologis suami istri yang terganggu akibat gempa bumi.
Ia menyebut, tenda itu didirikan setelah ada salah seorang warga Desa Pasir Goong yang pulang kampung seusai merantau kerja selama dua bulan.
Baca juga: Puluhan Siswa Jadi Korban Gempa Cianjur, Komisi X DPR Usul Kurikulum Bencana Masuk RUU Sisdiknas
Namun kepulangannya bertepatan dengan terjadinya gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
Rumah warga tersebut rusak akibat gempa sehingga harus mengungsi di tenda yang didirikan di lapangan desa.
"Nah warga ini, kan dia hampir dua bulan kerja di luar, ninggalin istri, niatnya melepas rasa rindu sama istri setelah dua bulan merantau kerja. Tapi apa daya, terjadi gempa," kata Feri lansir TribunnewsBogor.com dari KompasTV mengutip Antara , Rabu (30/11/2022).
Mendengar kegelisan warga itu, akhirnya Feri berinisiatif mendirikan sebuah tenda milik anggota Pramuka untuk dijadikan bilik cinta korban Gempa Cianjur.
Ia mengaku awalnya Tenda Sakinah sempat menjadi pertentangan sejumlah warga karena dianggap hal yang tabu.
Baca juga: Relawan Mahasiswa Beri Edukasi Bencana untuk Anak-anak yang Masih Trauma Pasca Gempa Cianjur
Namun, seiring berjalannya waktu masa tanggap darurat dan warga belum bisa menempati kembali rumahnya, akhirnya semua warga bisa menerimanya.
"Warga pun akhirnya memahami karena ini kan salah satu kebutuhan biologis untuk pasangan suami istri," ujarnya.
Hingga kini, para korban gempa Cianjur masih tersebar disejumlah lokasi pengungsian.
Mereka belum belum bisa kembali ke rumahnya yang rusak, karena masih terjadi gempa susulan sehingga khawatir rumahnya akan ambruk saat kembali ditempati.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Penampakan Tenda Sakinah Korban Gempa Cianjur, Jadi Bilik Cinta Pasutri Penuhi Kebutuhan Biologis