Nurdin dan Nida telah mendaftarkan diri ke KUA Kecamatan Cugenang pada Rabu (16/11/2022) untuk melaksanakan pernikahan sederhana yang akan dilakukan di rumah mempelai wanita.
Pemuda yang besar di Pondok Pesantren itu pun mengaku sedih karena tidak dihadiri adik kesayanganya yang meninggal karena gempa bumi.
Laki-laki sarungan itu kebingungan untuk berbulan madu dengan gadis yang telah sah menjadi istrinya.
"Bulan madu di posko aja," kata dia, yang diikuti tawa kerabat dan saudaranya yang hadir dalam proses pernikahan Nurdin dan Nida.
Beruntung, rumah orang tua Nida tidak ambruk dan tak mengalami kerusakan parah.
Untuk sementara waktu, pasangan suami istri pun tinggal di rumah orang tuanya.
384 gempa susulan
Sebagai informasi, memasuki hari ke-13 penanganan gempa bumi di Cianjur, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat ada 384 kali gempa susulan.
Kepala BMKG Jabar, Teguh Rahayu, menyebutkan, setelah terjadinya gempa bumi magnitudo 5.6, tercatat telah ada 384 kali gempa susulan.
"Dari sejumlah gempa susulan tersebut magnitudo terbesar mencapai 4.2, dan terkecil 1.0," katanya kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di Pendopo Cianjur, Minggu (4/12/2022).
Pada Minggu (4/12/2022), lanjut dia, tercatat telah ada empat kali gempa bumi susulan, dua di antaranya dirasakan.
"Dua yang dirasakan itu terjadi pada pukul 05.00 dengan magnitudo 4.2 dan pukul 09.25 WIB magnitudo 2.2," katanya.
Selain itu, kata dia, BMKG akan melakukan survei lahan untuk dijadikan tempat relokasi yang diajukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur.
"Kami besok pagi akan melakukan survei, seperti yang diminta dari Dinas Perkimtan, yaitu di Kecamatan Mande," ucapnya.
Penulis: Fauzi Noviandi
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pemuda Yatim Piatu Ini Tetap Menikah Meski Rumah Hancur dan Adik Meninggal Akibat Gempa Cianjur