Lebih lanjut Khofifah menegaskan bahwa saat ini terdapat 12 titik pengungsian yang sudah disiapkan dan diisi pengungsi sebanyak 2.219 jiwa, di antaranya SDN 4 Supiturang sebanyak 266 jiwa, Masjid Supiturang sebanyak 70 orang, Masjid Nurul Jadid Pronojiwo 70 orang, Balai Desa Oro-Oro Ombo sebanyak 217 jiwa, SMPN 2 Pronojiwo 100 orang, SDN 2 Sumberurip sebanyak 119 jiwa.
Kemudian di Balai Desa Sumberurip sebanyak 228 jiwa, Balai Desa Penanggal sebanyak 131 jiwa, Pos Gunung Sawur, Ds. Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro sebanyak 52 jiwa, Balai Desa Pasirian sebanyak 216 jiwa, Lapangan Candipuro sebanyak 150 jiwa, dan Kantor Kecamatan Candipuro sebanyak 600 jiwa.
Hingga saat ini pun, pihak petugas masih terus melakukan proses pendataan para pengungsi guna memaksimalkan bantuan.
Data ini sedang berproses sehingga dapat berubah sampai pendataan berahir.
Sementara itu, untuk layanan kesehatan terdapat di Puskesmas Pasirian dan Puskemas Tempeh, telah disiapkan menjadi tempat perawatan sementara rujukan dari Puskesmas Penanggal dan Puskesmas Candipuro.
Khofifah menegaskan agar masyarakat patuh terhadap peringatan dan arahan petugas yang telah berada dilokasi.
Saat ini, Pemprov Jatim melalui BPBD Jatim dan relawan telah bergerak menuju lokasi erupsi untuk melakukan penanganan evakuasi dan membantu penyiapan logistik kepada masyarakat sekitar yang terdampak.
"Kami telah berkoordinasi dengan Pemkab Lumajang, khususnya Bupati Lumajang guna mengawal langsung upaya penanganan bencana erupsi Gunung Semeru," imbuhnya.
Penanganan bencana Gunung Semeru ini menjadi prioritas utama Pemprov Jatim utamanya dalam evakuasi para korban terdampak. Termasuk diantaranya kebutuhan para pengungsi.
"Sore ini tim BPBD Jatim sudah mulai mengirimkan bantuan baik kebutuhan pokok masyarakat terdampak maupun relawan," imbuhnya.
Semua ini, kata Khofifah, merupakan langkah sigap yang telah dilakukan Pemprov Jatim dibawah koordinasi bersama dengan pihak BNPB dan tentunya Pemkab Lumajang guna memaksimalkan layanan bagi masyarakat yang terdampak.
Dari informasi yang disampaikan oleh BPBD Jatim, hingga pukul 14.10 WIB material APG terpantau di Curah Kobokan.
Dimana, dilaporkan hal ini diikuti oleh penurunan aktivitas yang terpantau dari seismograf.
Kalaksa BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto menambahkan pihaknya masih terus melakukan proses koordinasi dengan BPBD Lumajang untuk mendata terkait kebutuhan logistik pengungsi.