TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kabul dan Sumiyati menjadi korban meninggal dunia dalam peristiwa bus pariwisata masuk jurang di Magetan, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022).
Kedua korban diketahui merupakan pasangan suami istri asal Kelurahan Manyaran Kota Semarang, Jawa Tengah.
Adik kandung almarhum, Mariyati, mengatakan Kabul dan Sumiati ikut dalam rombongan wisata tersebut bersama anggota keluarga lainnya.
"Dari keluarga saya yang ikut tujuh orang, Bapak, Ibu, keponakan tiga dan adik ipar dua, sama Mbak Ipar satu. Tambah satu teman Ibu kerja. Anak-anak alhamdulillah selamat, hanya lebam dan badan pegal," jelasnya kepada Tribunjateng.com.
Sementara, adik ipar dan kakak iparnya yang juga menjadi korban dalam kecelakaan tersebut masih menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Baca juga: Terungkap Detik-detik Bus Masuk Jurang di Magetan yang Menewaskan 7 Orang, Sopir Teriak Rem Blong
"Kondisi saat ini adik ipar masih di Rumah Sakit Ketileng (RSWN Semarang) tapi kalau kakak ipar masih di Magetan mau dirujuk ke Rumah Sakit Ketileng sore ini," katanya.
Maryati yang saat itu berada di Magelang, kaget ketika mendapat kabar mengenai bus yang ditumpangi kerabatnya itu kecelakaan di Jalan Cemoro Sewu-Sarangan Magetan.
"Saya kebetulan pas dapat kabar itu lagi di Magelang. Padahal biasanya saya juga di sini tapi kali kemarin itu saya posisi di Magelang," ujarnya
Dari informasi yang ia didapatkan bahwa keluarganya itu duduk berjejeran saat berada di dalam bus.
Baca juga: Bus Wisata Terjun ke Jurang Sedalam 30 Meter di Magetan: Ini Identitas 22 Penumpang yang Selamat
"Satu keluarga itu satu bus, duduknya pun berdampingan, bahkan antara yang selamat dan yang meninggal itu," katanya
Dia pun menuturkan tempat duduk yang dipakai kakak dan kerabatnya.
"Ini kan tempat duduk dua dua gitu ya. Yang anak perempuan di dekat jendela, kemudian ibunya (Sumiyati) kemudian suami anak perempuan tadi, kemudian Bapaknya (Kabul) dan yang di depannya itu cucu-cucunya itu, Alhamdulillah selamat semua. Cucunya itu kelas enam, kelas dua, dan umur satu Tahun," terangnya.
"Jadi yang meninggal ini Bapak dan Ibunya, yang di dekat jendela dan di tengah," ungkapnya.
Maryati menceritakan, keseharian yang dilakukan almarhum Kabul dan almarhumah Sumiyati semasa hidup.