TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional di Tribunnews.com dimulai terungkap sepak terjang Agus Sujatno, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung.
Agus sendiri diketahui seorang mantan napi teroris yang pernah dipenjara di Lapas Nusakambangan.
Beberapa tahun lalu, Agus terlibat dalam kasus bom panci Cicendo, Bandung.
Kemudian ada fakta gugurnya Aipda Sofyan akibat insiden bom bunuh diri yang dilakukan oleh Agus Sujatno.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Namun takdir berkata lain, korban meninggal karena menderita luka di bagian leher.
Baca juga: Fakta Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar: Terlibat Kasus Bom Cicendo, Terafiliasi JAD
Berita populer terakhir datang dari penyebab meninggalnya mantan petinggi Sunda Empire, Lord Rangga Sasana.
Lord Rangga menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit di Brebes, Jawa Tengah pada Rabu (7/12/2022).
Sementara penyebab meninggalnya almarhum diduga karena kelelahan.
Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam terakhir:
1. Sepak Terjang Agus Sujatno Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar: Terlibat Kasus Bom Panci
Pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung adalah Agus Sujatno.
Agus Sujatno adalah mantan napi terorisme kasus bom panci di Cicendo beberapa waktu lalu.
Jaringan teroris yang terlibat dalam bom bunuh diri ini adalah Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung dan Jawa Barat.
"Ya pelaku adalah mantan napi teroris, Agus Sujatno," kata Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat konferensi pers di depan Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).
Agus Sujatno memiliki nama alias Abu Muslim bin Wahid.
Pelaku lahir di Bandung, 24 Agustus 1988.
Agus Sujatno mendekam di Lapas Kelas II A Pasir Putih, Nusakambangan selama 4 tahun, karena terlibat dalam kasus bom panci Cicendo, Bandung.
Pada 14 Maret 2021, Agus dinyatakan bebas.
Agus Sujatno dikenal memiliki kemampuan merakit bom.
Saat membuat bom panci, ia merakit bom bersama Yayat Cahdiat atau Abu Salam.
Bahan material bom dibeli melalui situs online.
Ia mempelajari tutorial pembuatan bom dari internet.
2. Fakta Gugurnya Aipda Sofyan Buntut Bom Bunuh Diri: Luka di Leher hingga Kesaksian Keluarga
Bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (7/12/2202), merenggut nyawa seorang personel polisi, Aipda Sofyan.
Seusai bom meledak, Aipda Sofyan langsung dibawa ke ICU Rumah Sakit (RS) Immanuel, Bandung.
Namun, ketika dirawat intensif, nyawa Aipda Sofyan tidak tertolong.
Deretan ungkapan duka pun disampaikan dari Polda Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Dilansir Kompas.com, jenazah Aipda Sofyan dimakamkan hari ini di pemakaman keluarga di wilayah Sukahaji, Kota Bandung.
Aipda Sofyan meninggalkan istri dan tiga orang anak.
Untuk selengkapnya, berikut fakta gugurnya Aipda Sofyan dalam aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar. dikutip dari berbagai sumber:
Ada Luka di Leher
Kakak Aipda Sofyan, Salman, mengungkapkan kondisi jenazah dari korban.
Pada leher korban, Salman menyebut ada luka.
"Ada luka di leher," kata Salman.
Di sisi lain, Salman mengaku sebelum adiknya meninggal dunia, ia sempat bertemu.
Namun, saat bertemu, dirinya mengaku menaruh perasaan tidak enak di hatinya.
"Kalau saya ada (firasat) enggak enak saja," ungkapnya.
3. Penyebab Lord Rangga Sunda Empire Meninggal Dunia, Diduga Kelelahan
Mantan petinggi Sunda Empire, Lord Rangga Sasana, meninggal dunia pada Rabu (7/12/2022).
Lord Rangga meninggal dunia sekitar pukul 05.30 WIB pagi di Rumah Sakit Islam Mutiara Bunda Tanjung, Brebes, Jawa Tengah.
Kabar tersebut dibenarkan oleh seorang tetangga Lord Rangga yang merupakan warga Grinting, Kecamatan Bulakamba, Brebes, bernama Widiyanto.
"Betul meninggal tadi pagi," kata Widiyanto, dikutip dari TribunBanyumas.com.
Sebelumnya, Lord Rangga dilarikan ke Rumah Sakit pada Selasa malam (6/12/2022).
Manajer Umum RS Islam Mutiara Bunda Tanjung, Brebes, Supayanto, mengungkapkan penyebab awal meninggalnya Lord Rangka diduga karena kelelahan.
"Kalau informasi awal sih karena kecapaian. Tapi nanti saya kasih informasi lebih lanjut,"kata Supayanto.
"Yang jelas, almarhum dibawa ke rumah sakit tadi malam," lanjutnya.
Sang Kakak Ungkap Penyakit yang Diderita Lord Rangga
Kakak kandung Lord Rangga, Cayu Nurhemah, menjelaskan bahwa almarhum menderita penyakit paru.
Cayu juga mengatakan, Lord Rangga sudah mengidap penyakit paru sejak beberapa tahun lalu.
Menurutnya, Lord Rangga sering mengeluh saat merasa sakit.
"Sering mengeluh kalau sakit," kata Cayu.
Cayu mengungkapkan ketika di rumah, sang kakak pernah mengalami muntah darah.
(Tribunnews.com)