News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kelompok Bersenjata di Papua

5 Warga Tewas Akibat Serangan KKB di Bulan Desember 2022, Mulai Tukang Ojek hingga Pegawai Bank

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali berulah di Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Selasa (13/12/2022) sore. Di bulan Desember ini KKB telah beberapa kali melakukan aksi penyerangan dan mengakibatkan 5 warga sipil meninggal dunia.

TRIBUNNEWS.COM - Pada bulan Desember 2022 ini serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah mengakibatkan 5 warga sipil meninggal dunia.

Dimulai dari aksi penyerangan di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Senin (5/12/2022) sore.

Kemudian penembakan terhadap pegawai bank di Pasar Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Pegunungan, Selasa (13/12/2022). 

Dan terakhir aksi penyerangan terhadap rombongan polisi di KM1 Jalan Trans Yapen Saubaba - Angkaisera, Distrik Yapen Utara, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Selasa (13/12/2022) sore.

Baca juga: Mabes Polri: Seorang Polisi Terluka dan Sejumlah Mobil Dibakar dalam Insiden Baku Tembak dengan KKB

Berikut kronologi penyerangan KKB dalam dua minggu terakhir yang mengakibatkan 5 warga sipil meninggal dunia:

1. Penyerangan pangkalan tukang ojek 

Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito menjelaskan penyerangan yang dilakukan oleh KKB ini terjadi pada Senin (5/12/2022).

"Penyerangan oleh KKB kepada para tukang ojek saat sedang mencari nafkah di Kampung Mangabib sehingga menyebabkan dua orang meninggal dunia yang dibunuh secara sadis oleh kelompok tersebut," jelasnya dikutip dari TribunPapua.com.

KKB menggunakan parang untuk menyerang pangkalan ojek dan mengakibatkan dua tukang ojek meninggal dunia di tempat dan 1 tukang  ojek meninggal ketika melarikan diri.

Polisi mendapatkan informasi terkait penyerangan ini pada Senin (5/12/2022) pukul 17.00 WIT.

Laporan didapatkan dari warga yang melapor ke Kasat Reskrim Polres Pegunungan Bintang, Iptu Budi Payung.

Para warga melaporkan jika telah terjadi penyerangan kepada enam tukang ojek ketika menunggu penumpang.

AKBP Cahyo Sukarnito mengatakan setelah proses pencarian satu tukang ojek yang pada Senin (5/12/2022) dinyatakan hilang kini ditemukan dalam keadaan sudah meninggal.

"Yang satu ini barusan ditemukan MD (meninggal dunia) juga," ungkapnya pada Selasa (6/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Polisi Dilempari Bom Molotov Saat Baku Tembak dengan KKB Papua, 2 Mobil Dibakar, 1 Warga Tewas

Dengan penemuan ini total korban meninggal menjadi tiga orang dan tiga orang lainnya berhasil selamat.

Kini para korban meninggal telah dievakuasi dan dibawa ke Distrik Oksibil.

"Sudah berhasil dievakuasi, sekarang mereka dalam perjalanan kembali," terangnya.

2. Penyerangan di Pasar Distrik Sinak

Aksi penyerangan KKB terjadi di Pasar Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Pegunungan, Selasa (13/12/2022).

Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal menjelaskan dalam aksi penyerangan ini seorang pegawai Bank Papua bernama Darius Julius Yumame (32) meninggal setelah mengalami luka tembak di bagian kepala.

"Korban dipastikan meninggal dunia di tempat pada saat terjadi penembakan tersebut," ujarnya pada Selasa (13/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Ketika polisi datang ke TKP korban sudah meninggal dunia.

Diduga penyerangan ini menggunakan senjata api laras pendek.

"Pelaku diduga menggunakan jenis senjata api laras pendek, ini terlihat dari bekas luka yang ada pada korban," terangnya.

Baca juga: Rombongan Polisi Diserang KKB di Yapen Papua, Satu Warga Meninggal dan 2 Mobil Polisi Dibakar

Ia mengatakan Satgas Ops Damai Cartenz akan mendalami aksi penyerangan ini dan mengejar pelaku penembakan.

"Masyarakat diimbau tetap tenang dan turut menjaga situasi yang kondusif di Kabupaten Puncak," tambahnya.

ADU TEMBAK - Aparat Kepolisian sedang bersiaga setelay terlibat adu tembak dengan KKB di Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Selasa (13/12/2022). (Dokumentasi Humas Polda Papua)

3. Penyerangan terhadap rombongan polisi

Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal menjelaskan kronologi baku tembak ini berawal ketika rombongan polisi yang sedang dalam perjalanan terhalang oleh dua batang kayu yang dipasang di tengah jalan.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.20 WIT dan polisi berinisiatif turun dari mobil untuk mengangkat batang kayu.

“Pada saat hendak membuka palang tersebut, KKB melakukan tembakan dari arah bukit ke arah anggota yang berada di TKP. Akhirnya terjadi kontak tembak, sembari anggota mencari posisi yang aman dan memperhatikan pelaku penembakan yang berada di ketinggian,” jelasnya pada Rabu (14/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Kombes AM Kamal menjelaskan baku tembak antara KKB dan polisi berlangsung sekitar satu jam.

Polisi memilih mundur ketika mengetahui KKB menggunakan bom molotov.

"Setelah kurang lebih satu jam kontak tembak, anggota kemudian mencari sinyal untuk meminta bantuan ke Polres Kepulauan Yapen," terangnya.

Baca juga: KKB Tembak Warga Sipil dan Bakar 3 Mobil Polisi di Yapen Utara, Begini Penjelasan Polda Papua

Ketika bantuan dari Polres Kepulauan Yapen tiba, para polisi berusaha menyisiri lokasi penembakan namun KKB sudah tidak ada di lokasi.

“Setelah bantuan tiba, anggota kembali melakukan penyisiran di lokasi penembakan, namun pelaku penembakan telah meninggalkan lokasi kejadian,” tambahnya.

Ia mengatakan serangan KKB ini mengakibatkan seorang operator sensor meninggal karena terkena tembakan di bagian punggung.

"Korban tadi malam sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk disemayamkan," pungkasnya dikutip dari TribunPapua.com.

Menurutnya, polisi kalah dalam baku tembak ini karena posisi KKB berada di ketinggian.

"Memang kontak tembak ini tidak bisa dipungkiri karena posisi mereka berada di ketinggian, anggota sudah berupaya melakukan pembalasan dan mencari posisi yang menguntungkan," tambahnya.

Setelah insiden baku tembak ini, Kamal mengatakan kondisi di Kabupaten Kepulauan Yapen sudah cukup kondusif.

"Mudah-mudahan Yapen saat ini dan ke depan lebih kondusif, karena korban dari peristiwa tersebut merupakan warga asli Yapen," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (Kompas.com/Dhias Suwandi) (TribunPapua.com/Raymond Latumahina/Paul Manahara Tambunan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini