TRIBUNNEWS.COM - Mantan asisten Panji Petualang, Alprih Priyono (26) meninggal dunia karena dipatuk anak ular king kobra di dekat rumahnya di Sukabumi, Jawa Barat, Senin (19/12/2022).
Selama ini, Alprih Priyono dikenal sebagai pawang ular.
Peristiwa nahas itu terjadi ketika Alprih dan teman-temannya sedang menonton final Piala Dunia 2022.
Diduga ular yang dibawa Alprih kaget karena mendengar teriakan dari penonton saat melihat final Piala Dunia 2022 lalu mematuk jari Alprih.
Alprih langsung dievakuasi ke RSUD Syamsudin SH Sukabumi untuk mendapat perawatan.
Meski kondisinya sempat membaik, tapi ia dinyatakan meninggal pada Senin (19/12/2022) pukul 00.15 WIB.
Baca juga: Eks Asisten Panji Petualang, Alprih Priyono Meninggal Dipatuk Ular King Kobra
Sosok Alprih Priyono
Alprih Priyono merupakan warga Sukabumi, Jawa Barat yang lahir pada 4 April 1996.
Ia merupakan mantan asisten dari Panji Petualang dan sudah bergabung dengan tim Panji Petualang sejak tahun 2014.
Tidak diketahui kapan Alprih berhenti menjadi asisten Panji Petualang.
Namun pada 12 Agustus 2022, Alprih sempat memposting foto bersama Panji Petualang di akun Instagram-nya @alprih_reall.
Semasa hidup, Alprih dikenal sebagai pawang ular dan sudah terbiasa menjinakkan ular berbisa.
Ibu Alprih, Iroh (68) mengatakan kecintaan Alprih kepada ular sudah terlihat sejak SMP.
"Dari SMP Alprih suka ngumpetin ular di kantong bajunya, pernah dulu pas SMP saya dipanggil gurunya karena Alprih membawa ular ke sekolahan."
"Kalau sama Panji Petualang itu dari awal sejak Panji tinggal di Cianjur pada 2014," jelasnya dikutip dari TribunJabar.com.
Alprih Priyono juga terlihat aktif di YouTube dan memiliki channel dengan 176 ribu subscriber.
Konten yang dibagikan Alprih Priyono berupa video-video menjinakkan ular dan hewan reptil lainnya.
Baca juga: Detik-detik Alprih Priyono, Eks Asisten Panji Petualang Meninggal Dunia Dipatuk Anak Ular King Kobra
Pesan terakhir Alprih Priyono
Selain memelihara ular, Alprih Priyono juga memelihara musang.
Iroh menceritakan sebelum anaknya pergi sempat berpesan untuk memberi makan musangnya.
"Saat itu, (Alprih) siangnya rebus ayam untuk dikasih ke hewan peliharaannya, musang."
"Dia berpesan sore itu sama bapaknya, dia akan berangkat dan nitip untuk memberi makan (musang peliharaannya), takutnya dia tidak pulang," jelasnya pada Selasa (20/12/2022) dikutip dari Kompas.com.
Pesan tersebut menjadi pesan terakhir yang disampaikan Alprih kepada orang tuanya.
Iroh juga menjelaskan kepribadian Alprih berubah selama 3 minggu terakhir.
Menurutnya Alprih jadi lebih mandiri dan rajin beribadah.
Baca juga: Bahaya Gigitan Ular King Kobra: Korban Bisa Meninggal Dalam Waktu 30 Menit
Kronologi kejadian
Kejadian ini berawal ketika Alprih Priyono pergi menonton final Piala Dunia 2022 bersama teman-temannya, Minggu (18/12/2022).
Di perjalanan Alprih Priyono bertemu seorang remaja yang memberikan ular kepadanya dengan dibungkus plastik.
Ular inilah yang kemudian mematuk Alprih Priyono dan mengakibatkan Alprih meninggal dunia.
Hal ini diungkapkan teman dekat Alprih Priyono, M Sidik Saefulrahman (30).
"Datangnya Alprih ke Gang Lipur untuk acara Musang Lovers. Kemudian ada yang datang menemui Alprih membawa ular dan diberikan dalam kantong kain warna merah" jelasnya dikutip dari TribunJabar.com.
Ketika kejadian Alprih Priyono sama sekali tidak membawa peralatan untuk rescue ular karena berniat menonton bola.
Sidik mengatakan anak ular king kobra yang dibawa Alprih Priyono kaget ketika mendengar teriakan gol dari para penonton.
Baca juga: Salat Ibunda Alprih Mendadak Buyar Sebelum Eks Asisten Panji Petualang Meninggal Dipatuk King Kobra
"Nah ular dalam kantong itu dibuka Alprih dipegang pakai tangan kanannya. Tiba-tiba saat sorak terjadi gol kedua Argentina, ular langsung matuk tanggan bagian jari telunjuk," terangnya.
Menurutnya, anak ular king kobra tersebut mematuk Alprih di bagian luka yang sebelumnya digigit oleh musang.
Pasca kejadian tersebut, Alprih langsung dievakuasi ke RSUD Syamsudin SH untuk diberikan perawatan pertama.
"Jadi saat itu pasca-dipatok, sempat muntah, kita pun panik dan langsung kita bawa ke rumah sakit dan langsung mendapatkan penanganan," ujarnya.
Ia menjelaskan, kondisi Alprih sempat membaik saat berada di rumah sakit.
Namun Alprih kembali mengalami kritis dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 00.15 WIB malam.
"Satu jam itu sudah membaik. Bahkan sudah bisa ngobrol. Saat itu pukul 22.44 WIB mendapat penanganan dan mendapatkan obat serum anti bisa ular."
"Hingga kembali kritis hingga pukul 00.15 WIB malam meninggal," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.com/Dian Herdiansyah) (Kompas.com/Muhamad Syahrial)