"Satu jam itu sudah membaik. Bahkan sudah bisa ngobrol. Saat itu pukul 22.44 WIB mendapapat penanganan dan mendapatkan obat serum anti bisa ular. Hingga kembali kritis hingga pukul 00.15 WIB malam meninggal," imbuhnya.
Kata ibu Alprih
Ibu Kandung Alprih, Iroh (68 tahun) mengatakan kejadian dipatuk ular tersebut bertepatan dengan final Piala Dunia 2022.
"Iya, kejadiannya pas malam Senin saat final Piala Dunia, jadi saat Alprih itu menangani ular king kobra atau saat menangkapnya," terangnya dikutip dari TribunJabar.com.
Iroh menjelaskan anaknya pergi pada malam hari untuk menonton final Piala Dunia 2022 dan tidak ada persiapan untuk menangkap ular.
"Alprih di situ sama temennya yang komunitas musik, terus katanya pas dipatuk ularnya pas lagi gol kedua Argentina, ada sorakan dari warga, mungkin ularnya kaget dan langsung mematuk salah satu jari tangan sebelah kiri," tambahnya.
Ia mengaku tidak kaget mendapat kabar Alprih dipatuk ular karena kejadian yang sama pernah terjadi pada tahun 2015.
"Ada temannya yang ke rumah memberitahukan bahwa Alprih dipatuk ular, saya awalnya tidak kaget karena pada 2015 dia pernah juga dipatuk king kobra tapi Alhamdulillah waktu itu selamat diberi suntikan serum anti bisa ular kobra," terangnya.
Baca juga: Detik-detik Alprih Priyono, Eks Asisten Panji Petualang Meninggal Dunia Dipatuk Anak Ular King Kobra
Namun, Iroh mulai merasa cemas dan melakukan salat sunnah.
"Saya shalat sunat aja di rumah, namun setelah 6 rakaat saya terus tidak konsen, buyar aja pikirkan ibu, terus ada lagi teman Alprih yang ke rumah nyuruh bawa KTP ke rumah sakit, saya langsung datang aja sama si bapak," bebernya.
Setelah sampai di rumah sakit, Iroh mendapati kondisi anaknya yang sedang di pompa jantungnya.
"Jantungnya katanya melemah, saya samperin anak saya itu saya bisikin ke telinganya supaya kuat, Allahu, Allahu, namun habis itu matanya langsung tertutup dan kata petugas jantungnya sudah berhenti," bebernya.
Menurutnya Alprih sudah lama menjadi pecinta ular dan sejak tahun 2014 bergabung menjadi tim Panji petualang.
"Dari SMP juga Alprih itu suka ngumpetin ular di kantong bajunya, pernah dulu pas SMP saya dipanggil gurunya karena Alprih membawa ular ke sekolahan, kalau sama Panji Petualang itu dari awal sejak panji tinggal di Cianjur 2014," jelasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.com/Dian Herdiansyah)