News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Alprih Priyono Meninggal Dipatuk Kobra

Sesaat setelah Dipatuk King Kobra, Alprih Sempoyongan, lalu Tangkap dan Masukkan Ular ke Kantong

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alprih Priyono, eks asisten Panji Petualang, semasa hidup (kiri). Alprih meninggal karena dipatuk ular King Kobra saat nonton bareng (nobar) Piala Dunia 2022 di Gang Lipur, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (14/18/2022).

Tak seperti biasanya, Alprih menjadi rajin beribadah dan lebih mandiri.

Sosok Alprih Priyono

Alprih Priyono sudah mencintai dunia reptil sejak remaja.

Sejak SMP, Alprih memiliki hobi memelihara ular.

Iroh mengaku ia pernah dipanggil oleh guru lantaran Alprih membawa ular ke sekolah.

"Dari SMP juga Alprih itu suka ngumpetin ular di kantong bajunya, pernah dulu pas SMP saya dipanggil gurunya karena Alprih membawa ular ke sekolahan," kisah Iroh.

Baca juga: Salat Ibunda Alprih Mendadak Buyar Sebelum Eks Asisten Panji Petualang Meninggal Dipatuk King Kobra

Kecintaan Alprih pada reptil membawanya menjadi asisten Panji Petualang.

Ia mulai bergabung dengan Panji Petualang pada 2014 saat Panji masih bertempat tinggal di Cianjur.

"Kalau sama Panji Petualang itu dari awal sejak panji tinggal di Cianjur 2014," tambah Iroh.

Di mata Sidik, Alprih adalah pribadi yang humoris dan berbakat menyanyi serta pencak silat.

Menurut Sidik, almarhum kerap bermain ke rumahnya.

Sebelum meninggal, Alprih sempat belajar melukis pada Sidik.

"Alprih ke sini itu sering, bukan sekali dua kali. Bahkan sebelum meninggal, dia belajar melukis sama saya," terang Sidik, Rabu (21/12/2022).

Lebih lanjut, Sidik mengungkapkan Alprih kerap memijit kaki ayahnya yang menderita stroke.

"Apalagi ke orang tua saya. Dia selalu mijitin kaki bapak saya yang kondisinya stroke. Pokok di sini itu sangat terasa kebaikannya," kata Sidik.

Bahkan sebelum meninggalnya, Alprih sempat membawa buah mangga untuk disantap keluarga Sidik.

"Sebelum kejadian dipatuk dan meninggal, itu sore datang ke rumah bawa buah untuk orang tua saya," ucapnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJabar.id/Dian Herdiansyah/Rheina Sukmawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini