TRIBUNNEWS.COM, RENGAT - Sakit hati bisa membuat seseorang menjadi gelap mata. Inilah yang terjadi pada dua remaja berusia belasan tahun di Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau, F (15) dan NA (17).
Lantaran sakit hati karena kerap dimarahi oleh suami dari Arthia (sebelumnya ditulis Arita--red) warga Dusun Sungai Kemiri, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Inhu, F dan NA nekat membunuh Arthia dan bayinya yang baru berusia 9 bulan, RAF.
Menurut pengakuan F kepada polisi, mereka kerap dimarahi Masroni suami korban lantaran mengendarai sepeda motor dengan knalpot brong.
Suara bising dari motor itu menyebabkan bayi mereka yang berusia 9 bulan terbangun dari tidurnya.
Baca juga: Bayi 18 Bulan Tewas Diduga Dianiaya Ayah Tirinya di Subang: Pelaku Kini Kabur
Merasa sakit hati, dua remaja itu nekat menghabisi nyawa Arthia dan bayinya.
Bahkan mereka sengaja merekayasa pembunuhan dan membuat seolah-olah Arthia adalah korban pemerkosaan.
Tubuh korban kemudian dibuang ke semak-semak di samping rumah korban.
Sementara itu, bayi Arthia, RAF dimasukkan ke dalam karung dan dibuang tak jauh dari mayat Arthia.
Berikut cerita selengkapnya kasus pembunuhan ibu dan bayinya di Inhu dirangkum Tribunnews dari Tribun Pekanbaru.
Awal Mula Penemuan Mayat Ibu dan Bayi
Sebelumnya warga Desa Pematang Jaya, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, dihebohkan dengan penemuan mayat ibu dan bayinya.
Kedua korban ditemukan tewas secara tak wajar, Rabu (21/12/2022), sekitar pukul 20.00 WIB.
Pejabat sementara (Ps) Kasubsi Penmas Polres Inhu, Aipda Misran mengatakan, korban bernama Arita (45), ditemukan dalam kondisi telentang tanpa pakaian dalam.
Kemudian, bajunya naik ke atas, posisi tangan ke atas wajah dan wajahnya tertutup kain warna merah muda diduga pakaian dalam korban.