TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 499 wisatawan yang tertahan di Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah berhasil dievakuasi dan telah tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang pada Rabu (28/12/2022) pukul 05.15 WIB.
Proses evakuasi dilakukan menggunakan kapal Pelni KM Kelimutu rute Sampit-Semarang.
Dari 499 orang yang dievakuasi, ada 410 wisatawan lokal, 49 wisatawan asing, dan 40 warga Karimunjawa.
Evakuasi ini dilakukan karena gelombang laut tinggi dan pelayaran dari Karimunjawa ke Jepara dihentikan.
Salah satu wisatawan asing yang tertahan di Karimunjawa, Joao mengatakan, liburannya ke Karimunjawa terasa membosankan karena tidak bisa berkeliling pulau.
Baca juga: Proses Evakuasi 499 Wisatawan Karimunjawa Berjalan Lancar, Dibantu Pemerintah dan Warga
Ia menjelaskan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Karimunjawa langka sehingga tidak bisa menggunakan motor.
“Sebagai turis, kami bosan karena tidak ada aktivitas yang bisa kami lakukan di sana sejak kami tiba."
"Di sana kehabisan bahan bakar jadi kami tidak bisa menyewa motor untuk berkeliling pulau,” terangnya pada Rabu (28/12/2022) dikutip dari Kompas.com.
Kendala cuaca sudah dialami turis asal Portugal ini sejak berlayar ke Karimunjawa dari Jepara.
Menurut Joao, gelombang laut sudah tinggi ketika ia menyeberang ke Karimunjawa menggunakan kapal feri.
“Kapal feri yang kita naiki saat berangkat itu bermasalah di laut terbuka karena gelombang dan ombak yang terlalu besar."
"Banyak penumpang mabuk laut dan muntah. Setelah itu tidak ada kapal datang ke sana lagi,” jelasnya.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Ratusan Wisatawan di Kepulauan Karimunjawa Dievakuasi ke Semarang
Sementara itu, salah satu wisatawan asal Solo, Susini (62) mengatakan, ia berangkat ke Karimunjawa bersama rombongan keluarganya dan tertahan disana selama 4 hari.
Ia mengaku lega karena pada hari Minggu (25/12/2022) ada kepastian ada kapal yang akan menjemput para wisatawan.