News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Wisatawan yang Tertahan di Karimunjawa, Stok BBM Langka hingga Hujan Deras Selama Dua Hari

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PT Pelayaran Nasional Indonesia atau Pelni, melakukan penyesuaian jadwal kapal untuk mempercepat evakuasi wisatan yang terjebak di Pulau Karimun Jawa, Jepara, Jawa Tengah, akibat cuaca buruk. Para wisatawan yang tertahan di Karimunjawa mengaku cuaca buruk mulai terjadi pada Jumat 23 Desember 2022 dan pelayaran dihentikan karena cuaca buruk.

“Tiap hari ada info jam 3 itu kapal enggak bisa berangkat. Ini terus sampai kapan terus begitu."

"Terus hari Minggu ada info kalau Selasa bisa diangkut kapal Pelni. Alhamdulillah sudah tenang dan sampai,” ujarnya pada Rabu (28/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Susini menceritakan liburannya di Karimunjawa terasa baik-baik saja pada awalnya, namun pada hari Jumat (23/12/2022) cuaca mulai memburuk.

Selain itu sebelum proses evakuasi, Karimunjawa selama dua hari selalu diguyur hujan lebat sehingga aktivitas yang bisa dilakukan terbatas.

“Waktu itu snorkelingnya masih bisa, penangkaran hiu masih bisa. Jumatnya itu sudah enggak bisa semuanya."

"Kalau hujan ya jalan-jalan sekitar hotel aja. Kebetulan hotelnya deket pantai. Ada kolam renangnya untuk anak-anak,” imbuhnya.

Baca juga: Jadwal KM Kelimutu Dipercepat, Hari Ini Evakuasi 305 Wisatawan yang Terdampar di Karimunjawa

Proses evakuasi dibantu pemerintah dan warga

Kepala Cabang Pelni Kota Semarang, Diah Ayu Rahajeng, menjelaskan kapal KM Kelimutu yang digunakan untuk evakuasi memiliki rute Sampit-Semarang.

KM Kelimutu ditugaskan untuk mampir ke Karimunjawa karena dianggap lebih besar dan aman untuk melewati gelombang tinggi di Karimunjawa.

"Karena ada penugasan jadi harus penjemputan dulu ke Karimunjawa baru ke Semarang," jelasnya.

Menurut Diah Ayu, proses evakuasi wisatawan berjalan lancar karena dibantu oleh pemerintah setempat dan masyarakat Karimunjawa.

"Seluruh masyarakat yang di Karimunjawa dan pemerintah juga ikut membantu," tambahnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta menjelaskan proses evakuasi lanjutan akan dilakukan jika ada laporan masih ada wisatawan di Karimunjawa.

"Saya sudah menyuruh camat untuk inventarisir wisatawan. Apabila masih butuh (evakuasi), kami akan menelpon Pelni," ujarnya dikutip dari TribunMuria.com.

Ia juga menyediakan bus gratis untuk para wisatawan yang ingin kembali ke Jepara untuk mengambil kendaraan yang ditinggal di pelabuhan Jepara.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMuria.com/Rahdyan Trijoko) (Kompas.com/Titis Anis Fauziah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini