TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU - Sebanyak 16 unit rumah di Desa Taan, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), pada Minggu (25/12/2022) malam mengalami rusak berat dan empat rumah lainnya rusak sedang.
Selain itu, 14 rumah warga lainnya juga ikut terendam.
Hal itu disebabkan oleh hantaman gelombang tinggi laut akibat cuaca buruk yang melanda wilayah Sulawesi Barat beberapa hari terakhir, menyebabkan banjir rob di Majene dan Polman.
Baca juga: Dampak Cuaca Buruk di Karimunjawa: Bahan Pangan Menipis hingga Aktivitas Lumpuh karena BBM Langka
"Gelombang tinggi dan banjir rob membuat dua desa di Kecamatan Tapalang," ungkap Camat Tapalang Syawal saat dihubungi wartawan, Senin (26/12/2022).
Syawal menyebutkan, untuk Desa Tampalang ada lima unit rumah mengalami rusak sedang dan tujuh unit rusak ringan.
Sedangkan, untuk masyarakat terdampak ada 12 Kepala Keluarga (KK) dan rumah rusak berat nihil atau tidak ada.
Kata dia, saat kejadian warga sempat berlari ke rumah kerabat karena panik, namun tak berlangsung lama mereka sudah kembali ke rumahnya.
"Yang rumahnya rusak berat masih tinggal di rumah kerabatnya," ujarnnya.
Baca juga: Waspada Cuaca Buruk, Menhub Budi: Kalau Tidak Ada Urusan Penting Jangan ke Luar Kota
Syawal menuturkan, tanggul penahanan ombak yang berada di belakang rumah warga hancur dihantam gelombang.
"Gelombang terjadi mulai dari habis magrib sampai tengah malam itu, sehingga warga masih ada kesempatan untuk melarikan diri," tandasnya.
Ia menambahkan, Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju, sudah melakukan pendataan terhadap korban abrasi dan gelombang pasang.
Uptade Data Korban Abrasi dan Gelombang Pasang Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulbar:
Rumah Warga:
1. Desa Tampalang :