TRIBUNNEWS.COM - Hujan yang mengguyur Semarang, Jawa Tengah sejak Jumat (30/12/2022) malam buat air menggenangi sejumlah titik.
Sejumlah warga Semarang mengeluhkan banjir yang merendam kawasan-kawasan vital.
Satu di antaranya Prasongko, pekerja di Stasiun Tawang.
Ia mengungkapkan jika banjir kali ini adalah yang terparah.
"Banjir kali ini paling parah, dulu tahun 2021 tidak separah ini," ungkapnya pada TribunJateng.com.
Prasongko juga menyebutkan, beberapa titik ada yang digenangi air setinggi pinggang.
Baca juga: Gelombang Tinggi Sebabkan Tanggul di Pantai Marina Semarang Jebol, Puluhan Rumah Mewah Terendam
"Ketinggian sampai pinggang, knalpot motor saya sumpal biar tidak kemasukan air," jelasnya.
Jadwal Kereta Api Tertanggu
Banjir juga membuat perjalanan kereta api terganggu.
"Kami atas nama Manajemen KAI mengucapkan permohonan maaf kepada para pelanggan karena terganggunya perjalanan dan pelayanan kereta api akibat banjir yang terjadi wilayah Semarang, Kendal dan sekitarnya," ujar Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Ixfan Hendri Wintoko.
Hujan yang mengguyur Kota Semarang pagi tadi membuat air menggenangi beberapa jalur KA di lintas utara Pulau Jawa.
Mengutip TribunJateng.com, hal tersebut membuat kereta api yang akan melintas harus tertahan atau melintas dengan kecepatan rendah untuk keselamatan penumpang.
Beberapa jadwal perjalanan pun terhambat.
Air juga menggenang di Stasiun Tawang, Semarang.
Gubernur Jawa Tengah Turun
Kompas.com mewartakan,Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ikut terjun tinjau banjir di Jl Gajahmada serta lokasi menuju arah Masjid Agung Jateng.
"Ini pembuangannya enggak ada ya? Oh, drainasenya kecil, kurang gede ya," tutur Ganjar sembari menunjuk titik drainase di tepi jalan, Sabtu.
Baca juga: Ratusan Rumah di Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berharap Dapat Bantuan Gorong-gorong
Tanggul di Pantai Marina Semarang Jebol
Sebelumnya, kawasan di Pantai Marina Semarang juga terendam air karena tanggul jebol.
Tanggul yang jebol membuat puluhan rumah di kawasan Pantai Marina Semarang terendam air.
Mengutip TribunJateng.com, Camat Semarang Barat, Elly, mengungkapkan ada empat titik tanggul yang jebol.
"Kami langsung berkoordinasi dengan pihak pengelola, karena kejadian ini terjadi di kawasan villa,"
"Pihak pengelola juga langsung mendatangkan pekerja serta menyiapkan pasir dan tanah untuk menutup tanggul yang jebol," jelasnya, Kamis.
Di beberapa titik, air menggenang dengan ketinggian sekitar 80 cm.
Adapun wilayah yang terendam yakni Blok A 12 unit, Blok B 10 unit, Blok D 2 unit, Blok E 3 unit, Blok F 3 unit, dan Blok G 6 unit.
Sehingga total rumah yang terendam 36 unit dengan ketinggian air mencapai 80-100 cm.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunJateng.com, Iwan Arifianto/Galih Permadi)