News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mutilasi di Bekasi

Sosok Ecky Listiantho, Diduga Pelaku Mutilasi Wanita di Bekasi, Hilang Sejak 23 Desember 2022

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ecky Listiantho (kiri), diduga pelaku mutilasi wanita di Bekasi, Jawa Barat. Ecky sebelumnya dilaporkan hilang sejak 23 Desember 2022. Ia ditemukan di sebuah kontrakan di Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Kamis (29/12/2022) malam, bersamaan dengan dua kontainer boks berisikan jasad wanita yang telah dimutilasi.

TRIBUNNEWS.COM - Ecky Listiantho (34), pria yang dilaporkan oleh istrinya, kini telah ditemukan.

Namun, Ecky diduga menjadi pelaku mutilasi terhadap seorang wanita di Bekasi, Jawa Barat.

Dikutip dari Kompas.com, Ecky ditemukan di sebuah kontrakan di Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Kamis (29/12/2022).

Ecky ditemukan oleh anggota Unit 4 Subdit Resmbo Polda Metro Jaya bersama dua kontainer boks berisikan jasad seorang wanita yang telah dimutasi.

Ia kemudian diamankan bersama teman wanitanya, yang juga ada di kontrakan tersebut.

"Saat kami menindaklanjuti laporan orang hilang dari Polsek Bantar Gebang, selanjutnya anggota Unit 4 Resmob Polda Metro Jaya melakukan lidik," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan, Jumat (30/12/2022).

Baca juga: Update Kasus Mutilasi di Bekasi: Pelaku Ditangkap, Jasad di Boks Kontainer 2 Bulan Tanpa Bau

"Langsung kami mengamankan tersangka. Ditemukan dua boks kontainer yang berisikan kantong plastik hitam yang di dalamnya mayat berjenis perempuan," tambahnya.

Lantas, siapakah sosok Ecky Listiantho?

Dilansir TribunJakarta.com, Ecky sempat dilaporkan ke Polsek Bantargebang pada Senin (26/12/2022), karena menghilang sejak Jumat (23/12/2022).

Ecky menghilang setelah berpamitan akan pergi ke bank.

Saat hilang, Ecky mengenakan baju koko merah.

Kala itu, sang istri khawatir lantaran sebelum hilang, Ecky sempat dirawat di rumah sakit karena pendarahan lambung.

"Sempat dirawat di rumah sakit karena pendarahan lambung."

"Dokter bilang Mas Ecky istirahat total selama sepekan," kata istri Ecky, EZ.

"Saya takut Mas Ecky kambuh sakitnya dan enggak ada yang tahu dan menolong."

"Dia enggak bawa obat yang harus diminum setiap hari," tambahnya.

Menurut ciri-ciri yang dipaparkan sang istri, Ecky memiliki tinggi 170 cm dan berkulit cokelat.

Selama ini, ia berdomisili di Mustikasari, Bekasi Timur.

Kendati demikian, Ecky ternyata sudah mengontrak di kawasan Desa Lambangsari sejak Juni 2021.

M Ecky Listiantho (34), warga Mustikasari, Bekasi dikabarkan hilang. Ecky dikabarkan hilang usai pamit kepada sang istri untuk pergi ke bank, Jumat (23/12/2022). (Istimewa)

Baca juga: Populer Regional: Sosok Suami Norma Risma yang Selingkuh dengan Mertua - Kasus Mutilasi di Bekasi

Kepada pemilik kontrak, Ecky mengaku keluarganya tinggal di Bandung.

"Sudah menikah, punya anak, ngakunya tinggal di Bandung."

"Dia juga ngomong sering pulang ke Bandung," kata pemilik kontrakan, AS (54), Jumat, masih dari Kompas.com.

Menurut AS, Ecky sudah tak membayar kontrakan sejak Agustus 2022.

Sejak saat itu, AS semakin jarang berkomunikasi dengan Ecky.

Bahkan, kata AS, Ecky diduga terjerat pinjaman online (pinjol).

Lantaran, istri AS pernah mendapat telepon dari pinjol yang mencari keberadaan Ecky.

"(Ngontrak) Juni 2021, tinggal sendiri tapi sudah enggak bayar dari Agustus 2022," kata AS.

"(Nomornya) enggak aktif. Kalau tidak salah, sejak dikejar pinjol bulan September atau Oktober."

"Pinjolnya telepon ke istri saya, makanya istri kan kaget juga," sambungnya.

Kronologi Jasad Wanita Dimutilasi Ditemukan

Polisi temukan jasad wanita dimutilasi di sebuah kontrakan di Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi, Jumat (30/12/2022). (Kompas.com/Joy Andre)

Ecky Listiantho ditemukan pada Kamis malam, setelah anggota Unit 4 Resmob Polda Metro Jaya melakukan lidik sebagai tindak lanjut laporan orang hilang.

Ketika Ecky ditemukan di kontrakan di kawasan Desa Lambangsari, Tambun Selatan, polisi melakukan penggeledahan.

Saat itulah polisi menemukan dua kontainer boks berisikan jasad wanita yang telah dimutilasi.

Baca juga: Awal Mula Ecky Dilaporkan Hilang hingga Akhirnya Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Mutilasi Wanita

Menurut saksi mata, Dian Herdiansyah, kontainer boks itu ditemukan di kamar mandi kontrakan.

"Di kamar mandi, ruang paling belakang," kata Dian, Jumat.

Kombes Zulpan Endra mengatakan, Ecky pun langsung diamankan karena diduga kuat menjadi pelaku pembunuhan sekaligus mutilasi wanita tersebut.

"Langsung kami mengamankan tersangka."

"Ditemukan dua boks kontainer yang berisikan kantong plastik hitam yang di dalamnya mayat berjenis perempuan," ungkap Zulpan.

Saat ini, polisi masih mendalami motif dan keterangan Ecky.

Selain itu, jasad korban juga tengah diautopsi oleh tim labfor dan kedokteran forensik.

"Saat ini tim Subdit Resmob Polda Metro Jaya sedang mendalami berbagai kemungkin motif (pembunuhan)," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, Jumat.

"Termasuk (autopsi) korban. Penyelidikan bersama sama tim labfor dan kedokteran forensik."

"Termasuk ke depan kami akan melibatkan tim dari psikologi forensik," lanjutnya.

Jasad Korban Sudah Disimpan Sekitar Dua Bulan

Polisi temukan jasad wanita dimutilasi di sebuah kontrakan di Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi, Jumat (30/12/2022). (Kompas.com/Joy Andre)

Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan jasad wanita yang dimutilasi kemungkinan sudah disimpan lama di kontrakan.

"Diduga jenazah ini sudah disimpan cukup lama di TKP," kata Hengki.

Saksi mata Dian Herdiansyah mengaku selama ini warga di sekitar kontrakan tak pernah mencium bau tidak sedap.

Baca juga: Libatkan Berbagai Ahli, Polda Metro Dalami Motif Pelaku Mutilasi Perempuan di Bekasi

Pasalnya, kontainer boks yang digunakan untuk menyimpan jasad, ditutup secara rapi.

Bahkan, ventilasi kontrakan juga ditutup menggunakan plastik.

"Sudah dipikirin matang-matang sama dia gimana caranya supaya nggak bau."

"Bungkusnya rapi, ventilasi juga ditutup plastik sama dia," kata Dian.

"Itu pun kita tahu setelah kita masuk ke dalam."

"Kita konfirmasi ke pemilik kontrakan bahwa kalau pemilik kontrakan cuma masang ini kawat nyamuk tidak dengan plastik," tandasnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar/Annas Furqon Hakim, Kompas.com/Joy Andre/Muhammad Isa Bustomi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini