TRIBUNNEWS.COM, PACITAN - Wabah diare terjadi di Kabupaten Pacitan Jawa Timur. Tercatat ada 95 warga di Kecamatan Sudimoro, terjangkit. Diare juga telah merenggut nyawa warga.
Wabah diare ini awalnya menjangkiti warga Desa Sumberejo Kecamatan Sudimoro terus meluas ke sejumlah Dusun dan Desa sekitarnya.
Baca juga: Perhatikan Asupan Makanan Saat Diare, Sebaiknya Jangan Konsumsi yang Berserat Tinggi
Sebanyak 95 warga itu terbagi di 4 Dusun di Desa Sumberejo, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan.
Puluhan warga itu kini menjalani perawatan intensif di Puskesmas setempat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Darsono Pacitan.
“Satu pasien meninggal dunia saat dirujuk ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Pacitan,” ujar Kepala Puskesmas Sukorejo dr Anis Arahmaningtyas, Kamis (5/1/2023).
Dia mengaku yang tercatat 95 warga terjangkit. Warga yang terjangkit mulai usia balita hingga dewasa.
Baca juga: DAFTAR 65 Obat Sirup Aman Tak Mengandung Cemaran EG/DEG Temuan BPOM Terbaru: Obat Batuk hingga Diare
“Tapi kalau dominasinya adalah anak-anak. Yang paling banyak ya anak-anak,” katanya.
Keluhan awal, kata dia, sakit perut atau diare. Sampai saat ini, yang dirawat inap di Puskesmas Sukorejo ada 4 pasien yang masih dirawat
“Sementara sisanya menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum dr Darsono dan perawatan mandiri dirumah masing-masing,"Terangnya
Sementara, salah satu warga yang terkena diare Sri Eswatinah (62) masih menjalani perawatan diruang rawat inap Puskesmas Sukorejo.
Baca juga: Hari ke-10 Mengungsi, Warga Cianjur Mulai Gatal-Gatal, Demam hingga Diare
Dia mengaku, awalnya perut terasa sakit melilit. Daya tahan tubuhnya melemah hingga kulit terasa kering.
Rasanya kayak ketusuk tusuk. Apalagi kalo mau buang air besar sakitnya diperut melilit. Suhu tubuh panas,” bebernya.
Menurutnya, sehari lalu dia berobat di puskesmas Sukorejo. Dia kemudian hanya disarankan untuk rawat jalan. Tetapi satu hari di Rumah, sakitnya kembali kambuh
Kemarin saya berobat tapi sehari di rumah sakitnya kambuh dan kembali ke puskesmas. Oleh dokter dianjurkan untuk rawat inap," pungkasnya.
Dugaan Awal Air Tercemar E-Coli
Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan telah turun ke lapangan dan melakukan berbagai upaya pasca puluhan warga di Desa Sumberejo, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan terjangkit diare.
“Memang ada peningkatan kasus diare. Ini mulai dari tanggal 18 Desember lalu kemudian meningkat hingga saat ini,” ujar Kepala Dinkes Pacitan, dr Hendra Purwaka, Kamis (5/1/2023).
Baca juga: Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 4,3 Berpusat di Laut
Dia menyebut telah mengirimkan petugas survelen. Para petugas telah mengambil beberapa sampel air di beberapa titik.
“Dugaan awal memang pengelolaan air bersih yang kurang optimal. Sudah kami sampel di beberapa titik,” kata dr Hendra.
Dia menyebutkan,hasil penelitian awal air yang ada di Desa Sumberejo, Kecamatan Sudimoro itu mengandung bakteri tercemar e coli.
Menurutnya, e-coli ditemukan pada kuman yang ada di tinja.
Baca juga: 7 dari 10 Rumah Tangga Komsumsi Air Minum yang Terkontaminasi Bakteri E-coli
“Apakah ada perembesan atau masih ada dugaan-dugaan lain,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, 95 warga di Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan terjangkit wabah diare.
Wabah diare ini awalnya menjangkiti warga Desa Sumberejo Kecamatan Sudimoro terus meluas ke sejumlah Dusun dan Desa sekitarnya.
Sebanyak 95 warga itu terbagi di 4 Dusun di Desa Sumberejo, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan.
Puluhan warga itu kini menjalani perawatan intensif di Puskesmas setempat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Darsono Pacitan.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul BREAKING NEWS 95 Warga Kecamatan Sudimoro Pacitan Terjangkit Diare, 1 Meninggal Dunia,
Penulis: Pramita Kusumaningrum