TRIBUNNEWS.COM - Permainan lato-lato yang tren beberapa waktu ini juga bisa memberikan pundi-pundi rupiah untuk beberapa orang.
Satu diantaranya Pujiono, pria yang berjualan lato-lato di pinggir jalan Soekarno Hatta, Kota Salatiga, Jawa Tengah.
Mengutip TribunJateng.com, Pujiono banyak meraup untung setelah lato-lato viral dan menjadi tren.
Ia bisa menjual lato-lato 70 hingga 100 buah dalam sehari.
"Setelah permainan ini viral di medsos kini banyak yang mencari, kadang saya sampai kehabisan stok padahal sebelumnya hanya menjual paling banyak lima biji," kata Pujiono.
Ia juga mengungkapkan, tren lato-lato membuat harga eceran naik.
Baca juga: Siswa di Ciamis Boleh Bawa Lato-lato ke Sekolah, Ini Syaratnya
Dulu, ia menjual Rp5 ribu, sekarang Pujiono menjual lato-lato Rp15 ribu.
"Dulu harga Rp 5 ribu saja masih sepi pembeli, kalau sekarang harga dari sananya juga sudah tinggi," pungkasnya.
Bupati Klungkung Bali Beri "Hadiah" ke Anak yang Bermain Lato-lato
Antusian anak-anak cukup tinggi dalam bermain lato-lato, termasuk di Klungkung, Bali.
Beberapa waktu lalu, di Car Free Day (CFD) Kota Semarapura, Kabupaten Klungkung, Bali, banyak anak-anak yang bermain lato-lato.
Ternyata, para anak-anak tersebut sedang 'berlomba' memperebutkan hadiah dari Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta.
"Sebenarnya saya spontan saja pada hari Sabtu (7/1/2023), saya buat status untuk ikut bermain lato-lato berhadiah saat CFD. Ternyata antusiasme tinggi sekali."
"Kalau dikatakan lomba sebenarnya tidak, saya ajak anak-anak untuk bermain lato-lato. Nanti saya kasi reward lah sebagai bentuk penghargaan ke mereka," ujar I Nyoman Suwirta, Minggu (8/1/2023).