News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Respons Kehadiran Kapal-kapal China, KSAL Laksamana Muhammad Ali Sebut Laut Natuna Utara Tetap Aman

Penulis: Gita Irawan
Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM/GITA IRAWAN Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali bersama para pejabat utama TNI AL di atas KRI Banda Aceh-593 yang sandar di Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta Utara pada Senin (16/1/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menjawab pertanyaan wartawan terkait kabar pengiriman kapal-kapal perang Angkatan Laut ke Laut Natuna Utara merespons kehadiran kapal-kapal China di sana.

Ali mengatakan banyak yang salah paham terkait dengan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia dan landas kontinen.

Baca juga: KSAL: Modernisasi 41 Kapal Perang TNI AL Akan Dilakukan di Indonesia

Di ZEE, kata Ali, Indonesia memiliki hak berdaulat atas kekayaan sumber daya alam.

Namun, kata Ali, kapal-kapal asing diperbolehkan berlalu lalang di ZEE.

Mereka, kata Ali, dilarang melakukan eksplorasi maupun eksplorasi di ZEE tanpa seizin pemerintah Indonesia berdasarkan hukum laut internasional.

Menurutnya, situasi yang cukup memanas bukan di Laut Natuna Utara melainkan di wilayah yang lebih utara lagi.

Walaupun demikian, lanjut dia, TNI AL tetap mempersiapkan unsur-unsurnya di Natuna. 

Unsur-unsur Angkatan Laut yang hadir di sana, kata dia, merupakan bagian dari pencegahan atau preventif.

Baca juga: Menhan Prabowo dan KSAL Laksamana Muhammad Ali Bahas Penguatan Matra Laut

TNI AL, kata Ali, telah menyiapkan tiga sampai empat KRI di Perairan Natuna dan satu pesawat patroli maritim.

Selain itu, kata dia, unsur-unsur Angkatan Laut yang beroperasi di Laut Natuna Utara juga berkoordinasi dengan Bakamla dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Selain itu, kata dia, unsur-unsur Angkatan Laut di Laut Natuna Utara juga berkoordinasi dengan unsur-unsur TNI Angkatan Udara berupa UAV dan UCAV dalam operasinya di sana.

Hal tersebut disampaikannya di atas KRI Banda Aceh-593 yang sandar di Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta Utara pada Senin (16/1/2023).

"Jadi tidak ada masalah. Sampai sekarang tidak ada masalah. Dan tidak ada hal-hal yang menimbulkan provokasi-provokasi baru, jadi tetap aman," kata Ali.

Indonesia dikabarkan mengirim kapal perang ke Laut Natuna untuk mengawasi kapal penjaga pantai China yang kerap memasuki wilayah Indonesia.

Baca juga: Setelah Serahkan Jabatan KSAL ke Muhammad Ali, Yudo akan Fokus pada Tugas sebagai Panglima TNI

Diberitakan, sebelumnya dilaporkan sebuah kapal penjaga pantai China terlihat mondar-mandiir di perairan Natuna.

Baik Indonesia maupun China mengklaim sebagai pemilik perairan yang kaya sumber daya itu.

Media CNN mengungkapkan bahwa kapal penjaga pantai China yang berdasarkan data pelacakan kapal adalah CCG 5901, berlayar di perairan Laut Natuna.

Kapal tersebut dilaporkan mondar-mandir di dekat lading gas Bloc Tuna dan ladang minyak serta gas Vietnam Chim Sao sejak 30 Desember.

CNN mengungkapkan bahwa Kepala Staf Angkatan Laut Indonesia Laksamana Muhammad Ali telah mengirim kapal perang, patrol pesawat maritime dan drone untuk mengawasi kapal penjaga pantai China itu.

“Kapal China tersebut tak melakukan aktivitas mencurigakan apa pun,” katanya.

“Namun kami perlu mengawasinya karena berada di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia untuk sementara waktu,” tambah Muhammad Ali.

CNN juga mengungkapkan insiden tersebut terjadi setelah adanya kesepakatan ZEE antara Indonesia dan Vietnam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini